bundaberbagicerita
Kamis, 09 April 2015
Menjadi Ibu dengan Dua Putera, Beban atau Anugerah?
Selamat pagi, para Bunda... ^_^
Saat saya menulis waktu menunjukkan pukul stgh 5 pagi. Saya sudah mendengar suara orang sembahyang dari masjid (saya non muslim jd tidak tahu sembahyang apa yg dilakukan jam segini mungkin sembahyang subuh?)
Kali ini saya ingin bercerita tentang kehidupan saya semenjak memiliki 2 orang anak, yg kebetulan, laki-laki semua.
Anak pertama saya, lahir di bulan Agustus tahun 2010, dg berat 2.6kg, dan usia kandungan baru masuk 8 bulan. Anak kedua saya, juga lahir di bulan Agustus, dg berat 3.1kg, dan usia kandungan masih 8 bulan. Beda tipis ya.... situasi saat kelahiran kedua anak saya... walau yg pertama saya lahirkan secara normal, yg kedua terpaksa dilahirkan secara cesar.
Waktu anak pertama saya lahir, saya gembira luar biasa, karena dialah yg selama ini saya nantikan bersama suami tercinta, akhirnya hadir untuk membahagiakan kami. Saya bangga saat pertama berhasil melahirkannya secara normal. Meskipun seminggu sesudah melahirkan saya mengalami pendarahan hebat, tp berkat kemurahan Tuhan saya selamat dan tetap hidup untuk merawat anak pertama saya yg saya sayangi.
Tapi pengalaman pendarahan sesudah melahirkan itu, tanpa saya sadari, juga memberikan efek psikologis pada diri saya, sehingga sebetulnya, dalam hati kecil saya, saya agak trauma untuk mempunyai momongan lagi. Saya ingin cukup 1 saja anak yg hadir dlm hidup saya. Saya tidak mau dan tidak membangun niat untuk mempunyai anak lagi.
Namun, ketika anak pertama saya mulai menginjak usia 2 tahun, suami saya mulai membujuk saya untuk menambah anak lagi, dengan alasan kasihan pada anak pertama saya jika dia tidak punya teman untuk berbagi di dalam keluarga. Suami saya takut anak pertama saya tumbuh menjadi anak yg manja, walau saya berkali-kali mengatakan pada suami saya, saya tidak akan mendidik dia menjadi anak yg manja, tp suami saya tetap pada pendiriannya untuk menambah anak lagi, tanpa melihat efek psikologis yg saya alami pasca melahirkan anak pertama saya.
Jujur saja, waktu suami bersikeras, saya jd stress. Di satu sisi, saya ingin anak saya punya saudara kandung yg bisa diajaknya bermain kelak, namun di sisi lain, saya masih trauma dg proses melahirkan yg pernah saya alami sebelumnya. Saya sadar betul, saat melahirkan selalu ada resiko yg harus diambil oleh seorang ibu dg berani. Dan saya harus mengambil resiko itu sekali lg, demi keluarga kecil saya.
Butuh waktu dan keberanian bagi saya untuk mengambil keputusan yg menurut saya cukup besar dan butuh tanggung jawab ini. Saya akhirnya mengalah, dan setuju untuk menambah anak lagi. Tapi saya sudah menyiapkan ultimatum juga untuk suami, bahwa ini akan menjadi pengalaman melahirkan saya yg terakhir. Sebab, bagi saya punya 2 orang anak sudah lebih dari cukup.
Akhirnya... saya pun melahirkan lg anak kedua, yg ternyata.... laki2 lagi, dan dia lebih kelihatan sehat drpd kakaknya saat dia lahir... saya merasa sangat, sangat, sangat..... LEGA. ^_^
Sejak kelahiran anak kedua ini, keluarga kecil saya lebih ramai... LUAR BIASA efeknya!!!
Anak pertama saya, yg awalnya senang dg kehadiran adiknya, lama2 mulai cemburu dan sering kesal jika saya, mamanya meluangkan waktu lebih untuk sang adik. Dan saya sendiri, yg awalnya cukip senang karena punya bayi lagi, lama2 mulai kelelahan karena harus mengurus si kakak juga yg masih balita dan malah semakin manja. Beda usia 3 tahun antara kedua anak saya tidak membuat si kakak menjadi lebih mandiri. Saya harus berusaha keras sekali untuk mengajarkan kemandirian itu di sela2 waktu saya mengurus bayi.
Awalnya sulit, Bunda... sulit luar biasa. Terlebih di keluarga saya, ibu saya dan ibu mertua, keduanya tidak mampu membantu merawat anak, dan tidak punya cukup waktu untuk menemani saya merawat anak, akhirnya saya pun bekerja keras seorang diri. Kadang ada ART, kadang tidak ada ART. Saya betul2 kewalahan. Dan kelelahan yg luar biasa ini membuat fisik saya melemah. Saya berulang kali sakit kepala dan sakit maag. Tidur tidak nyenyak, jantung berdebar, nafas kadang sesak, dan sering tiba2 cemas berlebihan. Bahkan parahnya, hampir setiap bulan saya periksa ke dokter, dg keluhan yg berulang. Saking bingungnya dg rasa tidak nyaman di tubuh yg saya rasakan, saya sampai berobat ke dokter jantung, paru, dan saraf, juga dokter ahli lambung....Sampai dokter menyarankan saya untuk meminta nasihat dr psikolog juga.... mungkin untuk mengurangi kecemasan berlebih yg saya alami, membangun rasa percaya diri saya, dan juga untuk mengurangi amarah saya yg kerap muncul belakangan akibat ketidaksabaran menghadapi seorang balita dan seorang bayi yg sering rewel.
Duh, klo ingat obat2an yg diresepkan dokter untuk saya minum, di dalamnya jg terkandung obat penenang, rasanya saya maluuu luar biasa pada diri saya, juga pada suami dan keluarga besar.... tp memang begitulah kenyataannya. Ternyata saya cukup stress di masa2 awal punya 2 orang anak.... T_T
Ibu saya akhirnya memberi nasihat, yg membuat kesadaran saya mulai berubah. Nasihatnya sederhana, sebetulnya tidak luar biasa, tp efeknya bagi saya cukup mengena di hati. Kata ibu saya, "Anak itu anugrah... jangan dianggap sbg beban. Kamu harusnya senang diberi Tuhan anak, bukannya trus jadi stres."
Hahahahaa..... waktu itu saya tertawa dibilang stres. Tapi sesudahnya saya baru sadar, ternyata.... saya memang stres. Stres berat... !!! Itu pun masih untung saya tidak jadi gila.... !!! Saya awalnya sempat berpikir bagaimana klo saya tidak mampu merawat anak2, jantung saya sering berdebar kencang, bagaimana klo jantung saya tiba2 berhenti berdetak? Gawat ini....Saya yg baru punya anak 2 aja stress, gimana yg punya anak lebih dari dua? Apalagi ibu2 jaman dahulu, yg anaknya bisa sampai untuk membuat kesebelasan grup sepakbola.
Bunda, mungkin banyak dari bunda yg mengalami hal yg sama dg saya. Walau banyak bunda hebat di luar sana yg mampu mengatasi permasalahan yg sama dg saya dg cara yg lebih baik dan tidak sampai stres, saya salut pada mereka. Tapi saya yakin, tidak ada seorang ibu pun yg tidak stres selama merawat anak2nya yg masih bayi dan balita.
Jadi Bunda, jika Bunda pernah atau sedang mengalami hal yg sama dg saya setelah memiliki anak lebih dari 1, ambillah saran dari ibu saya..... marilah kita anggap anak2 itu sebagai anugerah yg indah, yg perlu dicintai, bukan sebagai beban yg menambah sulit hidup kita.
Sudah takdir seorang ibu untuk melindungi dan mengasihi putra putrinya, menerima mereka apa adanya, dan menjadikan mereka untuk melengkapi kebahagiaan kita. Tersenyumlah, jika Bunda diberi tanggung jawab lebih, dipercaya untuk memiliki anak lebih dari 1. Jika Bunda mengalami kesulitan dlm merawat mereka, jgn sungkan untuk meminta bantuan org lain. Jangan sungkan jg untuk mengungkapkan apa yg Bunda rasakan. Cobalah untuk lebih banyak bersabar. Jika mulai kelelahan, ambil waktu sejenak untuk duduk dan mengatur nafas.
Jadi ini tipsnya ya bunda : Sabar, atur waktu istirahat yg cukup, minta bantuan org lain, dan berpikir positif. Selalu ingat, bahwa anak2 adalah anugerah yg indah bg Bunda dan keluarga.
Ayo semangat dan jadi Bunda hebat. Hadapi semua masalah dg kesadaran dan tg jawab. Kita pasti bisa melewati masa2 sulit kita, Bunda. Semua akan indah pada waktunya.
Puji Tuhan, saya berhasil melewati masa stres berat saya. Sekarang saya lebih bisa memahami kondiai saya. Jam tidur saya sudah mulai teratur. Sakit kepala, jantung berdebar, cemas berlebihan, sudah jauuh.. jauuh berkurang.
Putera pertama saya sekarang sudah 4,5th. Putra kedua sudah 1,5th. Dan saya semakin mencintai mereka lebih dari sebelumnya. Putera pertama saya mulai mandiri, walau kadang masih sedikit manja. Adiknya sudah bisa diajak bermain. Dan saya sekarang masih terus berusaha belajar bersabar, sabar dan sabar,... dan menerima kondisi dg apa adanya.
Puji Tuhan. Smoga saya terus mampu bersyukur dan Tuhan masih memberi kesehatan dan rejeki, sehingga saya bisa merawat kedua anak saya hingga mereka dewasa. Amiiinnnn.......
Kembali Menjadi Penulis
Pada dasarnya, saya memang suka menulis. Semua yg saya lihat, saya alami, ingin saya tuliskan begitu saja. Tujuan saya menulis bukan sekedar ingin curhat atau ingin memberitahu hal yg saya rasakan kepada banyak orang tentang pengalaman hidup saya, tapi terlebih saya ingin mendengar tanggapan dari orang lain mengenai apa yg saya alami.
Manusia sejatinya adalah mahluk sosial yg saling melengkapi satu sama lain. Tanpa kehadiran sesama di sekitar kita tentunya kita tidak dapat melakukan semuanya seorang diri. Kita pribadi selalu membutuhkan bantuan dari sesama, baik berupa support, informasi, hingga bantuan secara fisik dan finansial. Saya menyadari, bahwa kehadiran orang lain akan membuat hidup saya lebih bermakna, sekalipun mereka hadir hanya dalam sebuah komentar di dalam tulisan2 saya.
Saat ini saya bertekad untuk memulai lagi kegiatan saya menulis di blog pribadi saya. Saya ingin mengajak Anda juga untuk mulai aktif menulis kapan pun Anda bisa. Menulislah tentang apa saja, kapan saja. Tidak usah ragu apakah tulisan Anda itu baik atau buruk, menulis saja. Semakin sering Anda menulis, semakin mahir kemampuan Anda menggunakan kata2. Yuk kita ajak anak2 kita mulai belajar menulis juga, kapan pun mereka bisa.
Saya sering memanfaatkan berbagai media untuk menulis. Mulai dari menulis di kertas, di baju, di tembok, di pohon, dan terakhir saya yg sudah melek teknologi mulai menulis di blog gratisan seperti wordpress dan blogspot, juga di medsos (saya paling suka facebook drpd twitter, path, dll).
Setiap mau menulis, saya bukannya tidak menemui hambatan. Malahan, banyak sekali hal2 yg membuat saya jd kesulitan. Kadang saat baru mulai menulis, eh... tiba2 suami saya merasa terganggu dg kegiatan saya, atau anak2 yg tiba2 membutuhkan perhatian saya, atau... banyak lah pokoknya yg membuat saya tidak mampu menyelesaikan tulisan2 saya dan akhirnya membuat saya berhenti dari kegiatan menulis.
Tapi hal2 semacam iitu tidak membuat saya kapok menulis. Setiap ada kesempatan, saya pasti akan berusaha lagi, lagi, dan lagi untuk menulis..... Saya tidak suka dibatasi dan membatasi diri kalau sedang menulis.
Saya ingin sekali anak2 saya, suami saya, orang2 di sekitar saya, semuanya mampu menulis, untuk mengekspresikan apa yg mereka alami, juga untuk berbagi dg orang lain tentang berbagai informasi yg mereka ketahui. Karena prinsip saya berbagi itu baik, maka berbagilah tentang hal2 yg baik. Hal ini juga berlaku dalam menulis. Menulislah tentang hal2 yg baik dan untuk kebaikan itu sendiri. Ekspresikan diri2 dg cara2 yg baik, salah satunya dg menulis.
Akhir kata, saya senang, hari ini, tulisan saya tentang kegiatan menulis selesai. Semoga saya bisa menggugah hati Anda juga untuk memberikan pendapat Anda tentang tulisan saya, dan membuat Anda jadi tertarik untuk mulai menulis tentang apa saja yg Anda inginkan.
Selamat berekspresi. Selamat menulis !!
Senin, 07 Maret 2011
Punya Temen Banyak Bisa Membawa Kita Menuju Sukses??
Percaya ngga, punya temen banyak bisa membawa kita menuju kesuksesan??
Percaya ngga percaya, itu betul. Saya sudah membuktikan.
Tadinya saya tidak pernah berpikir untuk memulai bisnis yang didasarkan pada jaringan pertemanan. Saya pikir, bisnis itu tidak butuh teman. Karena teman bisa membohongi kita dan menghancurkan bisnis kita jika mereka ingin untung sendiri.
Membangun bisnis bersama teman awalnya saya pikir justru akan merugikan jika tidak berhati-hati.
Tapi hal itu tidak terjadi pada bisnis yang baru beberapa bulan saya ikuti sekarang. Di bisnis ini, semakin banyak teman justru semakin baik !!! Justru saya harus mencari teman sebanyak mungkin agar bisa sukses. Bagaimana bisa???
Tentu saja bisa !!!!
Sejak bergabung dengan bisnis ORIFLAME di bulan September 2010, saya mulai mengumpulkan daftar teman2 lama saya. Saya ingin mengenalkan bisnis ini juga pada mereka. Karena di bisnis ini teman2 itu bisa menjadi pendukung kesuksesan saya.
Saya mulai mengontak satu persatu teman2 lama saya, dan dari sekian puluh orang, beberapa orang mengatakan tertarik untuk bergabung. Tentu saja saya senang.
Tapi pada akhirnya, saya baru mendapatkan 1 orang saja yang serius untuk mengikuti jejak saya bergabung di bisnis ini.
Tidak lama kemudian, saya pun mulai mencari teman baru. Yang pada akhirnya berhasil saya dapatkan juga. Teman baru ini sangat antusias untuk bergabung. Selama beberapa minggu kami bertiga menjalankan bisnis ini bersama-sama dan berusaha untuk saling menguntungkan satu sama lain. Ternyata dalam 2 bulan, teman2 saya berhasil membawa saya menuju kesuksesan yang pertama. Saya naik level !!!
Tapi bertiga saja tentu tidak cukup. Saya memotivasi teman2 saya untuk mencari teman juga. Dan ternyata, mencari teman baru itu tidak mudah. Mengajak teman lama bahkan menurut mereka lebih sulit lagi. Hehehe... Tapi itu tidak membuat kami patah semangat.
Akhirnya teman baru saya sekarang berhasil mengajak temannya untuk bergabung. Sementara teman lama saya masih berusaha keras mencari waktu untuk menjalankan bisnis ini.
Awalnya saya tidak percaya, tapi sekarang saya dipaksa percaya. Bisnis ORIFLAME adalah bisnis yang membutuhkan jaringan pertemanan. Semakin banyak teman kita yang solid dan berkomitmen, semakin sukses pula kita karena mereka !!!
So, lewat kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada ORIFLAME, karena berkat bisnis ini saya bisa contact kembali dengan teman2 lama saya, dan sekarang saya mencari teman2 baru yang hebat di luar sana.
Terima kasih juga kepada teman2 lama & baru saya yang bersedia untuk bergabung bersama saya di bisnis ini. Tetaplah semangat dan carilah teman yang banyak. Mari kita saling memotivasi, sehingga bisa mengubah hidup kita yang tadinya "BUKAN SIAPA-SIAPA" menjadi "SESEORANG YANG LAYAK DIPERHITUNGKAN".
Saya akan membuktikan, kalian juga harus membuktikan,teman-teman.
Maju terus, kita percaya dengan punya teman banyak, kita akan menuju kesuksesan itu !!!
Percaya ngga percaya, itu betul. Saya sudah membuktikan.
Tadinya saya tidak pernah berpikir untuk memulai bisnis yang didasarkan pada jaringan pertemanan. Saya pikir, bisnis itu tidak butuh teman. Karena teman bisa membohongi kita dan menghancurkan bisnis kita jika mereka ingin untung sendiri.
Membangun bisnis bersama teman awalnya saya pikir justru akan merugikan jika tidak berhati-hati.
Tapi hal itu tidak terjadi pada bisnis yang baru beberapa bulan saya ikuti sekarang. Di bisnis ini, semakin banyak teman justru semakin baik !!! Justru saya harus mencari teman sebanyak mungkin agar bisa sukses. Bagaimana bisa???
Tentu saja bisa !!!!
Sejak bergabung dengan bisnis ORIFLAME di bulan September 2010, saya mulai mengumpulkan daftar teman2 lama saya. Saya ingin mengenalkan bisnis ini juga pada mereka. Karena di bisnis ini teman2 itu bisa menjadi pendukung kesuksesan saya.
Saya mulai mengontak satu persatu teman2 lama saya, dan dari sekian puluh orang, beberapa orang mengatakan tertarik untuk bergabung. Tentu saja saya senang.
Tapi pada akhirnya, saya baru mendapatkan 1 orang saja yang serius untuk mengikuti jejak saya bergabung di bisnis ini.
Tidak lama kemudian, saya pun mulai mencari teman baru. Yang pada akhirnya berhasil saya dapatkan juga. Teman baru ini sangat antusias untuk bergabung. Selama beberapa minggu kami bertiga menjalankan bisnis ini bersama-sama dan berusaha untuk saling menguntungkan satu sama lain. Ternyata dalam 2 bulan, teman2 saya berhasil membawa saya menuju kesuksesan yang pertama. Saya naik level !!!
Tapi bertiga saja tentu tidak cukup. Saya memotivasi teman2 saya untuk mencari teman juga. Dan ternyata, mencari teman baru itu tidak mudah. Mengajak teman lama bahkan menurut mereka lebih sulit lagi. Hehehe... Tapi itu tidak membuat kami patah semangat.
Akhirnya teman baru saya sekarang berhasil mengajak temannya untuk bergabung. Sementara teman lama saya masih berusaha keras mencari waktu untuk menjalankan bisnis ini.
Awalnya saya tidak percaya, tapi sekarang saya dipaksa percaya. Bisnis ORIFLAME adalah bisnis yang membutuhkan jaringan pertemanan. Semakin banyak teman kita yang solid dan berkomitmen, semakin sukses pula kita karena mereka !!!
So, lewat kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada ORIFLAME, karena berkat bisnis ini saya bisa contact kembali dengan teman2 lama saya, dan sekarang saya mencari teman2 baru yang hebat di luar sana.
Terima kasih juga kepada teman2 lama & baru saya yang bersedia untuk bergabung bersama saya di bisnis ini. Tetaplah semangat dan carilah teman yang banyak. Mari kita saling memotivasi, sehingga bisa mengubah hidup kita yang tadinya "BUKAN SIAPA-SIAPA" menjadi "SESEORANG YANG LAYAK DIPERHITUNGKAN".
Saya akan membuktikan, kalian juga harus membuktikan,teman-teman.
Maju terus, kita percaya dengan punya teman banyak, kita akan menuju kesuksesan itu !!!
Minggu, 06 Maret 2011
Make That Change !!!
Minggu, 27 Februari 2011
Persiapan Melahirkan
Usia kandungan Bunda sudah menginjak 8 bulan? Bersiap-siaplah Bunda !!!
Segera siapkan perlengkapan Bunda dan baby jika sewaktu-waktu Bunda harus berangkat ke Rumah Sakit.
Berikut ini perlengkapan yang sebaiknya Bunda bawa dan dikemas dalam 2 buah tas khusus:
A. Untuk Bunda :
# tiga stel piyama (atasan berkancing depan, bawahan boleh celana atau rok - saya minta ibu saya membuatkan rok khusus ibu hamil yaitu rok sebatas betis dengan pinggang karet)
# dua buah kain panjang
# enam stel daleman
# dua buah stagen / gurita
# satu/dua pak pembalut khusus ibu melahirkan
# dua buah handuk berukuran sedang
# perlengkapan mandi(kadang rumah sakit juga menyediakan)
# 1 pasang sandal jepit karet
# sisir & kosmetik
# biskuit/aneka makanan ringan/buah
# majalah / buku bacaan ringan
# kamera untuk mengabadikan moment
# 1 stel baju bepergian & sepasang sepatu(untuk pulang dari RS)
B. Untuk baby :
# 1 lusin popok / satu pak pampers New Born Baby
# 6 buah selimut bayi / bedong
# 1 buah kain penutup menyusui (jika ibu mau menyusui di RS)
# 2 buah botol susu (jika ibu tidak bisa memberi ASI)
# 1 buah breast pump manual (jika ibu tidak bisa memberi ASI)
# 1 stel baju bayi & sepasang kaos kaki / sepatu (untuk pulang dari RS)
# 1 buah selimut topi (untuk pulang dari RS)
Segera siapkan perlengkapan Bunda dan baby jika sewaktu-waktu Bunda harus berangkat ke Rumah Sakit.
Berikut ini perlengkapan yang sebaiknya Bunda bawa dan dikemas dalam 2 buah tas khusus:
A. Untuk Bunda :
# tiga stel piyama (atasan berkancing depan, bawahan boleh celana atau rok - saya minta ibu saya membuatkan rok khusus ibu hamil yaitu rok sebatas betis dengan pinggang karet)
# dua buah kain panjang
# enam stel daleman
# dua buah stagen / gurita
# satu/dua pak pembalut khusus ibu melahirkan
# dua buah handuk berukuran sedang
# perlengkapan mandi(kadang rumah sakit juga menyediakan)
# 1 pasang sandal jepit karet
# sisir & kosmetik
# biskuit/aneka makanan ringan/buah
# majalah / buku bacaan ringan
# kamera untuk mengabadikan moment
# 1 stel baju bepergian & sepasang sepatu(untuk pulang dari RS)
B. Untuk baby :
# 1 lusin popok / satu pak pampers New Born Baby
# 6 buah selimut bayi / bedong
# 1 buah kain penutup menyusui (jika ibu mau menyusui di RS)
# 2 buah botol susu (jika ibu tidak bisa memberi ASI)
# 1 buah breast pump manual (jika ibu tidak bisa memberi ASI)
# 1 stel baju bayi & sepasang kaos kaki / sepatu (untuk pulang dari RS)
# 1 buah selimut topi (untuk pulang dari RS)
Selasa, 22 Februari 2011
Ketika Malaikat Mungilku Hadir
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv3gbQrKwLatATKrZ2ygSXZC0OLmMAVeXSHd07uu9NuWHy0gvwmoDcciBcbhKZ9eV8J4_aBWTZIAkWAM0AWfFV3Szf1nJ3ktmd9Pg2TZzDxy5Wmmst8SvHP1h9L917ItGAAT8zU3MN41EM/s320/Genta+6.jpg)
Siang itu perutku terasa seperti kram. Aku pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil. Ketika selesai ternyata ada flek yang muncul. Lagi-lagi aku merasa ada sesuatu yang tidak beres. Ini flek kedua, dan kelihatannya mengkhawatirkan. Segera kuhubungi dokter kandunganku. Jawabannya sama seperti pesan sebelumnya ketika aku pertama kali mengalami flek di usia kandungan 3 bulan : "Segera ke kamar bersalin".
Namun kali ini aku betul-betul panik. Kalau sebelumnya aku bisa mengatasi kondisiku dengan beristirahat beberapa jam saja dan perutku tidak kram lagi. Sekarang ini kramnya muncul tiap beberapa menit sekali meskipun aku sudah beristirahat beberapa jam. Segera saja aku minta suami mengantarkan aku ke rumah sakit tempat aku biasa memeriksakan kandungan. Aku langsung dibawa ke kamar bersalin. Seorang bidan memeriksa detak jantung bayiku. Sepertinya ada yang tidak normal, karena dari hasil pemeriksaan diketahui banyak terjadi kontraksi.
Saat itu usia kandunganku baru 35 minggu. Dan sesuai saran dokter kandunganku, aku harus dirawat untuk diobervasi beberapa hari.
Para perawat memindahkan aku ke kamar perawatan. Di sana aku diberi infus dan obat2an penahan kontraksi. Seorang bidan mengatakan bahwa obat2an itu diharapkan bisa menghambat aku melahirkan bayi prematur karena itulah yang akan terjadi jika kontraksi yang kurasakan terus berlangsung di usia kandungan yang belum cukup bulan.
OMG! Dalam hati aku sebenarnya takut, karena belum siap untuk menghadapi proses melahirkan secepat itu. Aku tahu akan segera melahirkan, tapi tidak sekarang. Tuhan Yesus, tolong aku.... semoga apa yang kutakutkan tidak terjadi.
Namun rupanya rencanaku bukanlah rencana-Nya. Setelah 3 hari dirawat dan diobservasi, ternyata obat2an itu tidak mampu meredam kontraksi rahimku. Bayiku ingin segera keluar!!! (Anak ini sepertinya tidak sabar lagi ingin melihat dunia)
Bidan yang merawatku memberitahu bahwa selang infus dan obat2an akan dihentikan. Efeknya adalah, aku akan segera merasakan kontraksi yang semakin sering dan bayiku kalau memang mau lahir maka biarlah dia lahir.
Oh, no! I wish this is not happening!!! Bunda Maria, doakan aku... beri aku kekuatan!!! Kau juga seorang ibu, tentu kau mengerti yang kurasakan saat ini.
Aku sangat panik. Terus menerus aku berdoa untuk menenangkan diri. Suamiku tidak kalah panik. Kuminta dia mengambil pakaian untuk persalinanku dan juga pakaian bayi yang memang belum sempat kusiapkan sebelumnya, karena aku tidak menyangka proses persalinan akan segera kuhadapi esok hari.
Betul saja, beberapa saat setelah obat2an itu dihentikan, kontraksiku semakin sering dan rasanya semakin sakit. Keesokan harinya, aku sudah masuk kamar bersalin.
Mama menungguiku disana, berusaha menghibur. Duh, sakitnyaa... luuuaarrr biaasssa... belum melahirkan saja, aku sudah tidak kuat.. semakin dekat waktunya semakin sakit!!!
Aku minta suamiku menggantikan mama untuk menguatkan mentalku. Aku menangis karena tidak tahan lagi. Waktu yang tersisa tinggal beberapa menit, dan yang bisa kulakukan hanya menjerit memanggil dokter, bidan, suster, siapa saja yang kuanggap wajib menolongku saat itu, untuk membebaskan aku dari rasa sakitku.
Aku lupa semua teori senam hamil yang sempat kupelajari. Tidak bisa lagi mengatur nafas. Berusaha tenang? Enak saja! Coba saja situ yang merasakan, tidak mungkin bisa tenang!!! Nafasku tidak teratur, suaraku mulai berteriak-teriak (tidak malu lagi rasanya), dan perutku rasanya semakin sakit. Para suster dan bidan segera berdatangan. Seorang suster (atau bidan, entahlah) berdiri di sampingku memberi aba2 dan petunjuk. Hanya suaranya saja yg bisa kudengar. Suara2 lain tdk lg mampu kudengar di tengah rasa sakit yg kurasakan itu. Bahkan suara suamiku pun aku tidak mendengar lg. Suster di bagian kakiku memecahkan ketuban. Aku langsung saja merasakan air yg mengalir. Setelah itu dimulailah proses mengedan yg melelahkan.
Kurang dari 3 jam sejak masuk ruang bersalin, bayi mungilku sudah keluar. Suara tangisnya memecah ketegangan di ruangan itu. Suamiku tertawa gembira - sementara aku tergolek lemas tak berdaya. Dokter kandungan pengganti memberi ucapan selamat - dokter kandunganku tidak hadir dalam persalinan karena katanya sedang seminar di Bali - jujur saja aku sangat kecewa karena merasa diabaikan. Para perawat, bidan tampak lega karena tugasnya selesai. Orangtua dan mertuaku semuanya tidak sabar memberi kabar gembira pada sanak saudara.
Bayiku lahir prematur, tapi kondisinya sehat. Kulitnya sedikit pucat dan berkerut - mungkin kedinginan di ruangan ber-AC itu. Matanya terpejam, tapi suara tangisannya, ya ampun... kenceng banget... aku ingin segera memeluknya.
Ya Tuhan, terima kasih, dia lucu sekali. Kecil mungil tapi ganteng luar biasa...hahaha... ternyata dia cowok tulen. Rambutnya lebat dan pipinya menggemaskan. Foto di atas adalah foto malaikat kecilku beberapa saat setelah dilahirkan.
Seorang perawat/bidan meletakkannya di dadaku untuk disusui. Sayang aku terlalu lemah, mungkin dia juga, karena ternyata bayi mungilku tidak bisa menemukan puting susu setelah hampir setengah jam berada disana. Mungkin dia kedinginan. Bodohnya aku dan suamiku tidak mengambil selimut untuk menghangatkan tubuhnya. Alhasil, IMD ku tidak berhasil. Setelah setengah jam berlalu, si perawat/bidan itu pun mengambilnya dari pelukanku. Dia bertanya, "Sudah bu?" Dan kujawab dengan lemah, "Sudah".
Biarlah, karena kasihan si kecil di ruangan itu tanpa selimut pasti kedinginan. Lebih baik dia segera dihangatkan di ruangan lain. Toh nanti juga aku bisa menyusuinya lagi.
Aku masih di ruangan bersalin selama beberapa jam, dan mulai merasakan ada keanehan pada perutku. Rasanya kok masih mulas, dan seperti mau BAB lagi. Aku segera memanggil seorang suster. Katanya "Itu rahimnya masih berkontraksi bu, tidak apa-apa." Tapi aku tahu ini tidak biasa, karena semakin lama semakin sakit dan menekan. Aku panggil lagi seorang bidan dan setengah memaksa dia untuk memeriksa keadaanku. Betul saja, bidan itu terkejut, dia mengatakan ada pembuluh darah pecah di dalam dan darahnya tidak bisa keluar, sehingga menyebabkan rasa sakit itu. Dia bilang aku harus segera ke ruang operasi.
Duh, apalagi ini! Kenapa harus ke ruang operasi??? Aku tidak sempat bertanya lebih lanjut karena masih lemas. Beberapa saat kemudian aku sudah berada di ruang operasi, dibius, dan tidak ingat apa-apa lagi. Begitu bangun, aku sudah ada di kamar bersalin lagi, mendengar suara suamiku berbicara, dan melihat ruangan itu samar2.
Syukurlah,setelah itu semuanya normal. Jahitanku sempat dibuka lagi di ruang operasi dan dijahit lagi. Aku tidak tanya berapa jahitan, pokoknya sakitnya sudah hilang. Sekali lagi, waktuku untuk bertemu dengan bayiku hilang beberapa jam. Bagaimana dia? Sudah minumkah? Menangis tidak?
Akhirnya ketika sudah dipindahkan ke ruang perawatan aku bisa bertemu lagi dengan malaikat mungilku itu. Kupeluk dan kuciumi dia. Tenang sekali tidurnya. Aku bangga bisa melahirkan dia dengan normal dan dia kelihatannya cukup sehat. Kubelai rambutnya dan pipinya. Kugenggam tangannya yang kecil. Kuperiksa telapak kakinya. Bayiku kecil, tapi tidak apa-apa, asal dia normal seperti bayi-bayi lainnya, aku sudah bersyukur.
Yah,begitulah kisah kelahiran malaikat kecilku. Semoga para calon ibu tidak takut untuk melahirkan normal. Karena walaupun sakit, tapi rasanya sangat membanggakan kalau berhasil melaluinya.
Selamat menjadi ibu!!!
Rabu, 16 Februari 2011
Perkembangan Bayi 0-6 bulan
Bayi 0-1 bulan
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuWmBQpEHz_YGSymniYpnbp9NUqjCYU48YpucGSNPZyNnAY0gL_UlfBmBrDIh8qEiycSsekUUzL3_lgYG6AGUav3amXrbMIQsWH4_o10wOMtFO8JsyiYflZ4AjfUBG-GuVF_tG8Pw9_ty3/s320/Genta+%2526+papa+1.jpg)
Bayi usia 0-1 bulan belum bisa melakukan banyak hal. Yang perlu Bunda ketahui :
1. Matanya memang sudah terbuka namun jarak pandang masih sangat terbatas. Meskipun demikian, bayi cukup peka terhadap cahaya. Tutuplah mata bayi saat dijemur di bawah sinar matahari. Tatap mata bayi saat berbicara dengannya. Ini akan menciptakan kontak batin antara Bunda dan buah hati.
2. Gerak refleks seperti menggenggam sangat kuat. Bayi akan otomatis menggenggam apa saja yang ada di telapak tangannya dengan kuat.
3. Bayi masih sering menangis dan merasakan ketidaknyamanan pada tubuhnya. Sebaiknya Bunda selalu menyelimuti/membedong bayi agar tubuhnya hangat, lalu memeluk bayi dan menggendongnya untuk memberi bayi rasa nyaman.
4. Bayi sangat peka terhadap suara. Karena itu dimana ada suara bayi akan diam seolah mendengarkan suara tersebut, meskipun dia tidak tahu darimana asalnya. Bunda sebisa mungkin sering mengajaknya berbicara, agar bayi dapat mengenal Bunda dan dia akan bisa membedakan kelak mana suara Bunda dan mana suara orang lain. Selain itu dengan mengajaknya berbicara akan melatih otak bayi untuk menyimpan data, sehingga bayi di bulan-bulan berikutnya bisa cepat menirukan suara yang sering didengarnya.
Selain hal-hal yang perlu diketahui, Bunda wajib memperhatikan :
1. Bayi 0-1 bulan selalu menyusu tiap 2 jam. Jika bayi tidak menyusu dalam jangka waktu yang cukup lama, lebih banyak tidur daripada bangun, bisa menjadi tanda bayi menderita sakit kuning, karena kadar bilirubinnya rendah. Jika bayi menderita kuning, segera susui/beri cairan sesering mungkin dan jemurlah bayi setiap pagi sehabis mandi, antara pukul 8-9 di bawah sinar matahari. Bayi tidak perlu memakai pakaian, tapi tutuplah matanya agar tidak terkena sinar matahari langsung.
2. Pada usia 0-1 bulan, sebaiknya berikan ASI eksklusif pada bayi tanpa tambahan susu formula. Pemberian ASI eksklusif akan mempercepat proses penyempurnaan saluran pencernaan bayi, selain itu baik untuk pertahanan tubuhnya sehingga dia tidak mudah sakit. Bayi yang diberi ASI eksklusif jarang menderita kolik. Usahakan untuk melakukan IMD pada bayi baru lahir dan mintalah agar bayi baru lahir tidak diberikan susu formula, tetapi cukup ASI saja.
3. Jangan kuatir dengan kuantitas BAB bayi yang bisa 4-5 kali sehari. Yang penting perhatikan bentuk tinjanya. Tinja bayi normal berbentuk lembek, berair, berwarna kuning, dan berbiji-biji. Jika terlalu encer/tanpa ampas dan warnanya kehijauan serta berbau busuk, kemungkinan bayi mengalami diare.
4. Jangan pakaikan gurita terlalu kencang, atau tidak perlu pakaikan gurita pada bayi anda, karena bisa menyebabkab bayi sesak nafas dan perutnya tertekan sehingga bayi sering gumoh/muntah.
5. Selalu sendawakan bayi setiap habis minum. Atau jika bunda menyusui sambil tiduran, posisikan kepala bayi lebih tinggi drpd perutnya. Hal ini penting agar bayi dapat mengeluarkan gas yang sering masuk saat dia minum. Bayi yang tidak disendawakan sehabis minum bisa mengalami perut kembung dan muntah. Cara menyendawakannya : gendong bayi dengan posisi berdiri, kepala bersandar di bahu Bunda. Tepuk2 perlahan punggungnya. Lakukan hal ini selama 5 menit.
6. Jagalah kesehatan Bunda dengan ikut beristirahat saat bayi tidur. Banyaklah minum Vit C dan kalsium selama menyusui.
Tips menangani Kolik:
Periode 0-1 bulan bayi sering mengalami Kolik. Saya pun mengalaminya pada bayi saya ketika bayi saya berusia 0-40 hari. Cara saya menangani hal ini :
1. Jangan panik! Usahakan tenang dan minta Ayah/orang lain untuk menemani.
2. Oleskan minyak telon pada perut, punggung, dan telapak kaki bayi, karena kemungkinan dia kedinginan terkena angin/AC/keringat saat itu/sepanjang hari sebelum atau selama dia tidur.
3. Selimuti bayi yang sudah diberi minyak telon dengan selimut hangat/bedong bayi rapat.
4. Gendong bayi, ayunkan, dan nyanyikan lagu dengan lembut. Jika bayi masih menangis juga, usahakan tenang dan tetap gendong bayi perlahan (jangan diayun keras).
5. Bayi disendawakan atau didekap dengan posisi berdiri di pundak hingga dia berhasil sendawa/buang gas. Beri ASI jika bayi sudah tenang.
Tips membersihkan pusar bayi yang belum puput:
Membersihkan pusar bayi yang belum puput memang susah-susah gampang. Supaya tidak infeksi dan puputnya cepat, lakukan hal yang sudah saya praktekkan ini :
1. Saat memandikan bayi, biarkan pusarnya ikut dibasahkan dengan air.
2. Setelah mandi, buka kassa yang membalut pusar bayi, keringkan daerah pusar dengan kapas bersih/cotton bud.
3. Ganti kassa lama dengan kassa baru yang sudah diberi alkohol 70%.
4. Ikat kembali pusar bayi dengan kassa baru, dan keringkan pangkal pusar, jangan sampai masih ada sisa air mandi/basah.
5. Tutup kassa dengan plester khusus untuk luka yang berwarna putih (seperti yang dilakukan suster setelah Anda tes darah, daerah luka ditutup kapas dan plester khusus - tersedia di apotik).
Bayi 2-3 bulan
Pada usia ini, gerak refleks bayi sudah mulai berkurang. Bayi mulai mampu menggerakkan kaki, tangan, dan kepalanya. Penglihatannya mulai mampu menangkap objek yang lebih jauh. Tunjukkan sebuah benda pada bayi dari jarak sekitar 1 meter. Bayi akan memandang ke arah benda itu. Pendengarannya juga sudah mulai berkembang. Bayi akan menatap Bunda jika diajak bicara dan memberikan respon suara seperti "eh, ah, dan oh".
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4HFNNoZyrptM-gf9WH3tiMVyY0w4GibfCWgjHdI3pgUWPUTCG6UMgJfY9v6p9iflER5XFJZw8bAvPaBIZIcQ37ZTa_G6p3r7lu4qdQe_uebS7_ZIlDmVp2rT8kIxJ5UUt7_dTr7FBIzAS/s320/Aa.jpg)
Latihlah bayi untuk tengkurap. Setiap habis mandi, tengkurapkan bayi di pangkuan Bunda. Bayi akan berusaha untuk menegakkan kepalanya. Otot tangan dan perut juga semakin kuat. Pada saat bermain, bayi juga bisa dilatih tengkurap.
Bayi 4-5 bulan
Pada periode ini, bayi sudah bisa mengenali berbagai objek. Dia juga sudah bisa membedakan dan mengeluarkan aneka suara. Bayi yang sehat akan banyak bergerak. Dia mulai bisa mengangkat kepalanya dengan tegak jika ditengkurapkan. Kakinya akan menendang-nendang jika diberdirikan. Matanya mulai melirik kesana-kemari. Dan beberapa bayi sudah bisa berteriak-teriak. Gerak refleks tangan sudah berkurang. Telapak tangan akan mulai membuka dan berusaha menggapai benda-benda yang ada di dekatnya, meskipun dia masih belum bisa menggenggam benda-benda dengan benar.
Sering-seringlah Bunda mengajaknya berbicara dan mengenalkan bayi pada berbagai objek dengan bermacam-macam warna. Berikan benda-benda itu untuk digenggam. Bayi yang suka memasukkan jari tangannya ke dalam mulut sebaiknya tidak dibiasakan. Sebagai gantinya, ajari bayi memakai "teether".
Karena banyak bergerak, bayi yang memakai pampers biasanya mulai mengalami ruam di daerah sekitar lipatan paha dan pantat. Berikan lotion khusus untuk ruam. Saya memakai produk Zwitsal berupa cream khusus plus Zinc yang cukup membantu mengatasi ruam ini.
Bayi 6 bulan
Ini adalah saatnya dimana bayi sudah bisa tengkurap sendiri, dan berguling-guling di kasur. Hati-hati, karena mulai usia ini sebaiknya Bunda tidak meninggalkan bayi sendirian. Letakkan bayi di box jika tidur / pindahkan kasur tidur Bunda ke bawah, jangan letakkan bayi di kasur yang tinggi karena bisa terjatuh tanpa Bunda ketahui.
Bayi sudah bisa mengeluarkan banyak suara, sudah bisa mengenali Bundanya, sudah bisa merengek jika ingin sesuatu, dan tertawa tergelak jika diajak bermain.
Perkembangan motorik bayi semakin baik. Rangsanglah bayi dengan mengajaknya bermain setiap hari. Jam tidur bayi mulai teratur. Dan bayi Bunda sudah bisa mulai mencoba MPASI pertamanya!!!
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0bgp_OE8WEX0WaDWLqHptdu90S8tzmEtNkC_A-3ZbwTxl-EOZSQlxFLEhno2bPUA_el5sfxUvdZ7kVaGcjgAQsb9IIU4gNBVQg1C3DVzHdeqhA8EwotakHJcJC2RNVGC87hoN7oxSZ4Bb/s320/MPASI+DAY3.JPG)
Tips memberi MPASI pertama :
1. Berikan 1 macam makanan berupa bubur cair yang dicampur dengan 20ml ASI.
2. Bubur bisa dibuat sendiri dari beras putih/merah yang direndam, lalu diblender dan dikeringkan. Masak bubur hingga kental cukup 2gr /hari campur dengan 200ml air.
3. Berikan bayi 3-5 sendok saja per hari selama 1 minggu pertama.
4. Di 3 hari pertama berikan 1 macam bubur beras. 3 Hari berikutnya beri menu bubur beras lain yang rasanya berbeda (tapi tetap 1 macam).
5. Jika bayi Anda menolak makan, jangan dipaksakan. Coba lagi keesokan harinya.
6. Ingat, selalu periksa BAB bayi dan Bunda makanlah pepaya atau agar2 yang banyak sehingga bayi tidak mengalami sembelit setelah mencoba MPASI pertamanya !!!
Selamat memperhatikan perkembangan bayi Anda, Bunda! Semoga sharing yang saya bagikan berdasarkan pengalaman saya sendiri ini bermanfaat bagi Bunda!
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuWmBQpEHz_YGSymniYpnbp9NUqjCYU48YpucGSNPZyNnAY0gL_UlfBmBrDIh8qEiycSsekUUzL3_lgYG6AGUav3amXrbMIQsWH4_o10wOMtFO8JsyiYflZ4AjfUBG-GuVF_tG8Pw9_ty3/s320/Genta+%2526+papa+1.jpg)
Bayi usia 0-1 bulan belum bisa melakukan banyak hal. Yang perlu Bunda ketahui :
1. Matanya memang sudah terbuka namun jarak pandang masih sangat terbatas. Meskipun demikian, bayi cukup peka terhadap cahaya. Tutuplah mata bayi saat dijemur di bawah sinar matahari. Tatap mata bayi saat berbicara dengannya. Ini akan menciptakan kontak batin antara Bunda dan buah hati.
2. Gerak refleks seperti menggenggam sangat kuat. Bayi akan otomatis menggenggam apa saja yang ada di telapak tangannya dengan kuat.
3. Bayi masih sering menangis dan merasakan ketidaknyamanan pada tubuhnya. Sebaiknya Bunda selalu menyelimuti/membedong bayi agar tubuhnya hangat, lalu memeluk bayi dan menggendongnya untuk memberi bayi rasa nyaman.
4. Bayi sangat peka terhadap suara. Karena itu dimana ada suara bayi akan diam seolah mendengarkan suara tersebut, meskipun dia tidak tahu darimana asalnya. Bunda sebisa mungkin sering mengajaknya berbicara, agar bayi dapat mengenal Bunda dan dia akan bisa membedakan kelak mana suara Bunda dan mana suara orang lain. Selain itu dengan mengajaknya berbicara akan melatih otak bayi untuk menyimpan data, sehingga bayi di bulan-bulan berikutnya bisa cepat menirukan suara yang sering didengarnya.
Selain hal-hal yang perlu diketahui, Bunda wajib memperhatikan :
1. Bayi 0-1 bulan selalu menyusu tiap 2 jam. Jika bayi tidak menyusu dalam jangka waktu yang cukup lama, lebih banyak tidur daripada bangun, bisa menjadi tanda bayi menderita sakit kuning, karena kadar bilirubinnya rendah. Jika bayi menderita kuning, segera susui/beri cairan sesering mungkin dan jemurlah bayi setiap pagi sehabis mandi, antara pukul 8-9 di bawah sinar matahari. Bayi tidak perlu memakai pakaian, tapi tutuplah matanya agar tidak terkena sinar matahari langsung.
2. Pada usia 0-1 bulan, sebaiknya berikan ASI eksklusif pada bayi tanpa tambahan susu formula. Pemberian ASI eksklusif akan mempercepat proses penyempurnaan saluran pencernaan bayi, selain itu baik untuk pertahanan tubuhnya sehingga dia tidak mudah sakit. Bayi yang diberi ASI eksklusif jarang menderita kolik. Usahakan untuk melakukan IMD pada bayi baru lahir dan mintalah agar bayi baru lahir tidak diberikan susu formula, tetapi cukup ASI saja.
3. Jangan kuatir dengan kuantitas BAB bayi yang bisa 4-5 kali sehari. Yang penting perhatikan bentuk tinjanya. Tinja bayi normal berbentuk lembek, berair, berwarna kuning, dan berbiji-biji. Jika terlalu encer/tanpa ampas dan warnanya kehijauan serta berbau busuk, kemungkinan bayi mengalami diare.
4. Jangan pakaikan gurita terlalu kencang, atau tidak perlu pakaikan gurita pada bayi anda, karena bisa menyebabkab bayi sesak nafas dan perutnya tertekan sehingga bayi sering gumoh/muntah.
5. Selalu sendawakan bayi setiap habis minum. Atau jika bunda menyusui sambil tiduran, posisikan kepala bayi lebih tinggi drpd perutnya. Hal ini penting agar bayi dapat mengeluarkan gas yang sering masuk saat dia minum. Bayi yang tidak disendawakan sehabis minum bisa mengalami perut kembung dan muntah. Cara menyendawakannya : gendong bayi dengan posisi berdiri, kepala bersandar di bahu Bunda. Tepuk2 perlahan punggungnya. Lakukan hal ini selama 5 menit.
6. Jagalah kesehatan Bunda dengan ikut beristirahat saat bayi tidur. Banyaklah minum Vit C dan kalsium selama menyusui.
Tips menangani Kolik:
Periode 0-1 bulan bayi sering mengalami Kolik. Saya pun mengalaminya pada bayi saya ketika bayi saya berusia 0-40 hari. Cara saya menangani hal ini :
1. Jangan panik! Usahakan tenang dan minta Ayah/orang lain untuk menemani.
2. Oleskan minyak telon pada perut, punggung, dan telapak kaki bayi, karena kemungkinan dia kedinginan terkena angin/AC/keringat saat itu/sepanjang hari sebelum atau selama dia tidur.
3. Selimuti bayi yang sudah diberi minyak telon dengan selimut hangat/bedong bayi rapat.
4. Gendong bayi, ayunkan, dan nyanyikan lagu dengan lembut. Jika bayi masih menangis juga, usahakan tenang dan tetap gendong bayi perlahan (jangan diayun keras).
5. Bayi disendawakan atau didekap dengan posisi berdiri di pundak hingga dia berhasil sendawa/buang gas. Beri ASI jika bayi sudah tenang.
Tips membersihkan pusar bayi yang belum puput:
Membersihkan pusar bayi yang belum puput memang susah-susah gampang. Supaya tidak infeksi dan puputnya cepat, lakukan hal yang sudah saya praktekkan ini :
1. Saat memandikan bayi, biarkan pusarnya ikut dibasahkan dengan air.
2. Setelah mandi, buka kassa yang membalut pusar bayi, keringkan daerah pusar dengan kapas bersih/cotton bud.
3. Ganti kassa lama dengan kassa baru yang sudah diberi alkohol 70%.
4. Ikat kembali pusar bayi dengan kassa baru, dan keringkan pangkal pusar, jangan sampai masih ada sisa air mandi/basah.
5. Tutup kassa dengan plester khusus untuk luka yang berwarna putih (seperti yang dilakukan suster setelah Anda tes darah, daerah luka ditutup kapas dan plester khusus - tersedia di apotik).
Bayi 2-3 bulan
Pada usia ini, gerak refleks bayi sudah mulai berkurang. Bayi mulai mampu menggerakkan kaki, tangan, dan kepalanya. Penglihatannya mulai mampu menangkap objek yang lebih jauh. Tunjukkan sebuah benda pada bayi dari jarak sekitar 1 meter. Bayi akan memandang ke arah benda itu. Pendengarannya juga sudah mulai berkembang. Bayi akan menatap Bunda jika diajak bicara dan memberikan respon suara seperti "eh, ah, dan oh".
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4HFNNoZyrptM-gf9WH3tiMVyY0w4GibfCWgjHdI3pgUWPUTCG6UMgJfY9v6p9iflER5XFJZw8bAvPaBIZIcQ37ZTa_G6p3r7lu4qdQe_uebS7_ZIlDmVp2rT8kIxJ5UUt7_dTr7FBIzAS/s320/Aa.jpg)
Latihlah bayi untuk tengkurap. Setiap habis mandi, tengkurapkan bayi di pangkuan Bunda. Bayi akan berusaha untuk menegakkan kepalanya. Otot tangan dan perut juga semakin kuat. Pada saat bermain, bayi juga bisa dilatih tengkurap.
Bayi 4-5 bulan
Pada periode ini, bayi sudah bisa mengenali berbagai objek. Dia juga sudah bisa membedakan dan mengeluarkan aneka suara. Bayi yang sehat akan banyak bergerak. Dia mulai bisa mengangkat kepalanya dengan tegak jika ditengkurapkan. Kakinya akan menendang-nendang jika diberdirikan. Matanya mulai melirik kesana-kemari. Dan beberapa bayi sudah bisa berteriak-teriak. Gerak refleks tangan sudah berkurang. Telapak tangan akan mulai membuka dan berusaha menggapai benda-benda yang ada di dekatnya, meskipun dia masih belum bisa menggenggam benda-benda dengan benar.
Sering-seringlah Bunda mengajaknya berbicara dan mengenalkan bayi pada berbagai objek dengan bermacam-macam warna. Berikan benda-benda itu untuk digenggam. Bayi yang suka memasukkan jari tangannya ke dalam mulut sebaiknya tidak dibiasakan. Sebagai gantinya, ajari bayi memakai "teether".
Karena banyak bergerak, bayi yang memakai pampers biasanya mulai mengalami ruam di daerah sekitar lipatan paha dan pantat. Berikan lotion khusus untuk ruam. Saya memakai produk Zwitsal berupa cream khusus plus Zinc yang cukup membantu mengatasi ruam ini.
Bayi 6 bulan
Ini adalah saatnya dimana bayi sudah bisa tengkurap sendiri, dan berguling-guling di kasur. Hati-hati, karena mulai usia ini sebaiknya Bunda tidak meninggalkan bayi sendirian. Letakkan bayi di box jika tidur / pindahkan kasur tidur Bunda ke bawah, jangan letakkan bayi di kasur yang tinggi karena bisa terjatuh tanpa Bunda ketahui.
Bayi sudah bisa mengeluarkan banyak suara, sudah bisa mengenali Bundanya, sudah bisa merengek jika ingin sesuatu, dan tertawa tergelak jika diajak bermain.
Perkembangan motorik bayi semakin baik. Rangsanglah bayi dengan mengajaknya bermain setiap hari. Jam tidur bayi mulai teratur. Dan bayi Bunda sudah bisa mulai mencoba MPASI pertamanya!!!
Tips memberi MPASI pertama :
1. Berikan 1 macam makanan berupa bubur cair yang dicampur dengan 20ml ASI.
2. Bubur bisa dibuat sendiri dari beras putih/merah yang direndam, lalu diblender dan dikeringkan. Masak bubur hingga kental cukup 2gr /hari campur dengan 200ml air.
3. Berikan bayi 3-5 sendok saja per hari selama 1 minggu pertama.
4. Di 3 hari pertama berikan 1 macam bubur beras. 3 Hari berikutnya beri menu bubur beras lain yang rasanya berbeda (tapi tetap 1 macam).
5. Jika bayi Anda menolak makan, jangan dipaksakan. Coba lagi keesokan harinya.
6. Ingat, selalu periksa BAB bayi dan Bunda makanlah pepaya atau agar2 yang banyak sehingga bayi tidak mengalami sembelit setelah mencoba MPASI pertamanya !!!
Selamat memperhatikan perkembangan bayi Anda, Bunda! Semoga sharing yang saya bagikan berdasarkan pengalaman saya sendiri ini bermanfaat bagi Bunda!
Langganan:
Postingan (Atom)