![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuWmBQpEHz_YGSymniYpnbp9NUqjCYU48YpucGSNPZyNnAY0gL_UlfBmBrDIh8qEiycSsekUUzL3_lgYG6AGUav3amXrbMIQsWH4_o10wOMtFO8JsyiYflZ4AjfUBG-GuVF_tG8Pw9_ty3/s320/Genta+%2526+papa+1.jpg)
Bayi usia 0-1 bulan belum bisa melakukan banyak hal. Yang perlu Bunda ketahui :
1. Matanya memang sudah terbuka namun jarak pandang masih sangat terbatas. Meskipun demikian, bayi cukup peka terhadap cahaya. Tutuplah mata bayi saat dijemur di bawah sinar matahari. Tatap mata bayi saat berbicara dengannya. Ini akan menciptakan kontak batin antara Bunda dan buah hati.
2. Gerak refleks seperti menggenggam sangat kuat. Bayi akan otomatis menggenggam apa saja yang ada di telapak tangannya dengan kuat.
3. Bayi masih sering menangis dan merasakan ketidaknyamanan pada tubuhnya. Sebaiknya Bunda selalu menyelimuti/membedong bayi agar tubuhnya hangat, lalu memeluk bayi dan menggendongnya untuk memberi bayi rasa nyaman.
4. Bayi sangat peka terhadap suara. Karena itu dimana ada suara bayi akan diam seolah mendengarkan suara tersebut, meskipun dia tidak tahu darimana asalnya. Bunda sebisa mungkin sering mengajaknya berbicara, agar bayi dapat mengenal Bunda dan dia akan bisa membedakan kelak mana suara Bunda dan mana suara orang lain. Selain itu dengan mengajaknya berbicara akan melatih otak bayi untuk menyimpan data, sehingga bayi di bulan-bulan berikutnya bisa cepat menirukan suara yang sering didengarnya.
Selain hal-hal yang perlu diketahui, Bunda wajib memperhatikan :
1. Bayi 0-1 bulan selalu menyusu tiap 2 jam. Jika bayi tidak menyusu dalam jangka waktu yang cukup lama, lebih banyak tidur daripada bangun, bisa menjadi tanda bayi menderita sakit kuning, karena kadar bilirubinnya rendah. Jika bayi menderita kuning, segera susui/beri cairan sesering mungkin dan jemurlah bayi setiap pagi sehabis mandi, antara pukul 8-9 di bawah sinar matahari. Bayi tidak perlu memakai pakaian, tapi tutuplah matanya agar tidak terkena sinar matahari langsung.
2. Pada usia 0-1 bulan, sebaiknya berikan ASI eksklusif pada bayi tanpa tambahan susu formula. Pemberian ASI eksklusif akan mempercepat proses penyempurnaan saluran pencernaan bayi, selain itu baik untuk pertahanan tubuhnya sehingga dia tidak mudah sakit. Bayi yang diberi ASI eksklusif jarang menderita kolik. Usahakan untuk melakukan IMD pada bayi baru lahir dan mintalah agar bayi baru lahir tidak diberikan susu formula, tetapi cukup ASI saja.
3. Jangan kuatir dengan kuantitas BAB bayi yang bisa 4-5 kali sehari. Yang penting perhatikan bentuk tinjanya. Tinja bayi normal berbentuk lembek, berair, berwarna kuning, dan berbiji-biji. Jika terlalu encer/tanpa ampas dan warnanya kehijauan serta berbau busuk, kemungkinan bayi mengalami diare.
4. Jangan pakaikan gurita terlalu kencang, atau tidak perlu pakaikan gurita pada bayi anda, karena bisa menyebabkab bayi sesak nafas dan perutnya tertekan sehingga bayi sering gumoh/muntah.
5. Selalu sendawakan bayi setiap habis minum. Atau jika bunda menyusui sambil tiduran, posisikan kepala bayi lebih tinggi drpd perutnya. Hal ini penting agar bayi dapat mengeluarkan gas yang sering masuk saat dia minum. Bayi yang tidak disendawakan sehabis minum bisa mengalami perut kembung dan muntah. Cara menyendawakannya : gendong bayi dengan posisi berdiri, kepala bersandar di bahu Bunda. Tepuk2 perlahan punggungnya. Lakukan hal ini selama 5 menit.
6. Jagalah kesehatan Bunda dengan ikut beristirahat saat bayi tidur. Banyaklah minum Vit C dan kalsium selama menyusui.
Tips menangani Kolik:
Periode 0-1 bulan bayi sering mengalami Kolik. Saya pun mengalaminya pada bayi saya ketika bayi saya berusia 0-40 hari. Cara saya menangani hal ini :
1. Jangan panik! Usahakan tenang dan minta Ayah/orang lain untuk menemani.
2. Oleskan minyak telon pada perut, punggung, dan telapak kaki bayi, karena kemungkinan dia kedinginan terkena angin/AC/keringat saat itu/sepanjang hari sebelum atau selama dia tidur.
3. Selimuti bayi yang sudah diberi minyak telon dengan selimut hangat/bedong bayi rapat.
4. Gendong bayi, ayunkan, dan nyanyikan lagu dengan lembut. Jika bayi masih menangis juga, usahakan tenang dan tetap gendong bayi perlahan (jangan diayun keras).
5. Bayi disendawakan atau didekap dengan posisi berdiri di pundak hingga dia berhasil sendawa/buang gas. Beri ASI jika bayi sudah tenang.
Tips membersihkan pusar bayi yang belum puput:
Membersihkan pusar bayi yang belum puput memang susah-susah gampang. Supaya tidak infeksi dan puputnya cepat, lakukan hal yang sudah saya praktekkan ini :
1. Saat memandikan bayi, biarkan pusarnya ikut dibasahkan dengan air.
2. Setelah mandi, buka kassa yang membalut pusar bayi, keringkan daerah pusar dengan kapas bersih/cotton bud.
3. Ganti kassa lama dengan kassa baru yang sudah diberi alkohol 70%.
4. Ikat kembali pusar bayi dengan kassa baru, dan keringkan pangkal pusar, jangan sampai masih ada sisa air mandi/basah.
5. Tutup kassa dengan plester khusus untuk luka yang berwarna putih (seperti yang dilakukan suster setelah Anda tes darah, daerah luka ditutup kapas dan plester khusus - tersedia di apotik).
Bayi 2-3 bulan
Pada usia ini, gerak refleks bayi sudah mulai berkurang. Bayi mulai mampu menggerakkan kaki, tangan, dan kepalanya. Penglihatannya mulai mampu menangkap objek yang lebih jauh. Tunjukkan sebuah benda pada bayi dari jarak sekitar 1 meter. Bayi akan memandang ke arah benda itu. Pendengarannya juga sudah mulai berkembang. Bayi akan menatap Bunda jika diajak bicara dan memberikan respon suara seperti "eh, ah, dan oh".
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4HFNNoZyrptM-gf9WH3tiMVyY0w4GibfCWgjHdI3pgUWPUTCG6UMgJfY9v6p9iflER5XFJZw8bAvPaBIZIcQ37ZTa_G6p3r7lu4qdQe_uebS7_ZIlDmVp2rT8kIxJ5UUt7_dTr7FBIzAS/s320/Aa.jpg)
Latihlah bayi untuk tengkurap. Setiap habis mandi, tengkurapkan bayi di pangkuan Bunda. Bayi akan berusaha untuk menegakkan kepalanya. Otot tangan dan perut juga semakin kuat. Pada saat bermain, bayi juga bisa dilatih tengkurap.
Bayi 4-5 bulan
Pada periode ini, bayi sudah bisa mengenali berbagai objek. Dia juga sudah bisa membedakan dan mengeluarkan aneka suara. Bayi yang sehat akan banyak bergerak. Dia mulai bisa mengangkat kepalanya dengan tegak jika ditengkurapkan. Kakinya akan menendang-nendang jika diberdirikan. Matanya mulai melirik kesana-kemari. Dan beberapa bayi sudah bisa berteriak-teriak. Gerak refleks tangan sudah berkurang. Telapak tangan akan mulai membuka dan berusaha menggapai benda-benda yang ada di dekatnya, meskipun dia masih belum bisa menggenggam benda-benda dengan benar.
Sering-seringlah Bunda mengajaknya berbicara dan mengenalkan bayi pada berbagai objek dengan bermacam-macam warna. Berikan benda-benda itu untuk digenggam. Bayi yang suka memasukkan jari tangannya ke dalam mulut sebaiknya tidak dibiasakan. Sebagai gantinya, ajari bayi memakai "teether".
Karena banyak bergerak, bayi yang memakai pampers biasanya mulai mengalami ruam di daerah sekitar lipatan paha dan pantat. Berikan lotion khusus untuk ruam. Saya memakai produk Zwitsal berupa cream khusus plus Zinc yang cukup membantu mengatasi ruam ini.
Bayi 6 bulan
Ini adalah saatnya dimana bayi sudah bisa tengkurap sendiri, dan berguling-guling di kasur. Hati-hati, karena mulai usia ini sebaiknya Bunda tidak meninggalkan bayi sendirian. Letakkan bayi di box jika tidur / pindahkan kasur tidur Bunda ke bawah, jangan letakkan bayi di kasur yang tinggi karena bisa terjatuh tanpa Bunda ketahui.
Bayi sudah bisa mengeluarkan banyak suara, sudah bisa mengenali Bundanya, sudah bisa merengek jika ingin sesuatu, dan tertawa tergelak jika diajak bermain.
Perkembangan motorik bayi semakin baik. Rangsanglah bayi dengan mengajaknya bermain setiap hari. Jam tidur bayi mulai teratur. Dan bayi Bunda sudah bisa mulai mencoba MPASI pertamanya!!!
Tips memberi MPASI pertama :
1. Berikan 1 macam makanan berupa bubur cair yang dicampur dengan 20ml ASI.
2. Bubur bisa dibuat sendiri dari beras putih/merah yang direndam, lalu diblender dan dikeringkan. Masak bubur hingga kental cukup 2gr /hari campur dengan 200ml air.
3. Berikan bayi 3-5 sendok saja per hari selama 1 minggu pertama.
4. Di 3 hari pertama berikan 1 macam bubur beras. 3 Hari berikutnya beri menu bubur beras lain yang rasanya berbeda (tapi tetap 1 macam).
5. Jika bayi Anda menolak makan, jangan dipaksakan. Coba lagi keesokan harinya.
6. Ingat, selalu periksa BAB bayi dan Bunda makanlah pepaya atau agar2 yang banyak sehingga bayi tidak mengalami sembelit setelah mencoba MPASI pertamanya !!!
Selamat memperhatikan perkembangan bayi Anda, Bunda! Semoga sharing yang saya bagikan berdasarkan pengalaman saya sendiri ini bermanfaat bagi Bunda!
salam kenal ..Artikelnya gangat mudah untuk dipahami dan keren..
BalasHapusoya mau tanya untuk kaos kaki bayi yang bagus buat bayi umur 0-6Bln itu seperti apa ya...
Mohon infonya......
Halo bunda Iazu... terima kasih untuk komentnya... maaf baru bisa menanggapi komentnya skrg, krn sdh lama ngga membuka blog ini lagi... maaf ya... ^_^ Menjawab pertanyaa ttg kaos kaki, jawabannya simple aja. Bayi 0-6 bln kaos kakinya disesuaikan saja dg ukuran telapak kaki bayi. Juga disesuaikan dg kondisi cuaca. Klo udara panas, pakaikan kaos kaki yg tipis, bahan katun yg nyaman... tp klo cuaca dingin, pakaikan kaos kaki yg agak tebal, misalnya dari bahan wol. Nah, klo bayi 0-6 bln itu kan blm bisa berdiri ya... msh belajar merangkak.. jd mnrt saya pribadi blm perlu pakai kaos kaki yg ada pengaman di bagian bawahnya, yg bentuknya totol2 dr karet itu loh... jd jenis dan model kaos kaki biasa saja tidak masalah.. mau yg ada bonekanya, boleh... yg ada krincing2nya jg boleh... tp yg model lucu2 begitu cukup dipakai klo mau bepergian saja. Klo siang hari, di rumah, di ruang tamu atau di kamar, saat tidur tanpa AC atau dgn AC suhu kecil, anak saya biasanya malah tidak saya pakaikan kaos kaki... hehehe... biar dia bebas bisa menggerakkan jari2 kakinya, dan saya puas lihat kaki mungilnya yg lucu... ^_^
BalasHapus