Usia kandungan Bunda sudah menginjak 8 bulan? Bersiap-siaplah Bunda !!!
Segera siapkan perlengkapan Bunda dan baby jika sewaktu-waktu Bunda harus berangkat ke Rumah Sakit.
Berikut ini perlengkapan yang sebaiknya Bunda bawa dan dikemas dalam 2 buah tas khusus:
A. Untuk Bunda :
# tiga stel piyama (atasan berkancing depan, bawahan boleh celana atau rok - saya minta ibu saya membuatkan rok khusus ibu hamil yaitu rok sebatas betis dengan pinggang karet)
# dua buah kain panjang
# enam stel daleman
# dua buah stagen / gurita
# satu/dua pak pembalut khusus ibu melahirkan
# dua buah handuk berukuran sedang
# perlengkapan mandi(kadang rumah sakit juga menyediakan)
# 1 pasang sandal jepit karet
# sisir & kosmetik
# biskuit/aneka makanan ringan/buah
# majalah / buku bacaan ringan
# kamera untuk mengabadikan moment
# 1 stel baju bepergian & sepasang sepatu(untuk pulang dari RS)
B. Untuk baby :
# 1 lusin popok / satu pak pampers New Born Baby
# 6 buah selimut bayi / bedong
# 1 buah kain penutup menyusui (jika ibu mau menyusui di RS)
# 2 buah botol susu (jika ibu tidak bisa memberi ASI)
# 1 buah breast pump manual (jika ibu tidak bisa memberi ASI)
# 1 stel baju bayi & sepasang kaos kaki / sepatu (untuk pulang dari RS)
# 1 buah selimut topi (untuk pulang dari RS)
Minggu, 27 Februari 2011
Selasa, 22 Februari 2011
Ketika Malaikat Mungilku Hadir
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv3gbQrKwLatATKrZ2ygSXZC0OLmMAVeXSHd07uu9NuWHy0gvwmoDcciBcbhKZ9eV8J4_aBWTZIAkWAM0AWfFV3Szf1nJ3ktmd9Pg2TZzDxy5Wmmst8SvHP1h9L917ItGAAT8zU3MN41EM/s320/Genta+6.jpg)
Siang itu perutku terasa seperti kram. Aku pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil. Ketika selesai ternyata ada flek yang muncul. Lagi-lagi aku merasa ada sesuatu yang tidak beres. Ini flek kedua, dan kelihatannya mengkhawatirkan. Segera kuhubungi dokter kandunganku. Jawabannya sama seperti pesan sebelumnya ketika aku pertama kali mengalami flek di usia kandungan 3 bulan : "Segera ke kamar bersalin".
Namun kali ini aku betul-betul panik. Kalau sebelumnya aku bisa mengatasi kondisiku dengan beristirahat beberapa jam saja dan perutku tidak kram lagi. Sekarang ini kramnya muncul tiap beberapa menit sekali meskipun aku sudah beristirahat beberapa jam. Segera saja aku minta suami mengantarkan aku ke rumah sakit tempat aku biasa memeriksakan kandungan. Aku langsung dibawa ke kamar bersalin. Seorang bidan memeriksa detak jantung bayiku. Sepertinya ada yang tidak normal, karena dari hasil pemeriksaan diketahui banyak terjadi kontraksi.
Saat itu usia kandunganku baru 35 minggu. Dan sesuai saran dokter kandunganku, aku harus dirawat untuk diobervasi beberapa hari.
Para perawat memindahkan aku ke kamar perawatan. Di sana aku diberi infus dan obat2an penahan kontraksi. Seorang bidan mengatakan bahwa obat2an itu diharapkan bisa menghambat aku melahirkan bayi prematur karena itulah yang akan terjadi jika kontraksi yang kurasakan terus berlangsung di usia kandungan yang belum cukup bulan.
OMG! Dalam hati aku sebenarnya takut, karena belum siap untuk menghadapi proses melahirkan secepat itu. Aku tahu akan segera melahirkan, tapi tidak sekarang. Tuhan Yesus, tolong aku.... semoga apa yang kutakutkan tidak terjadi.
Namun rupanya rencanaku bukanlah rencana-Nya. Setelah 3 hari dirawat dan diobservasi, ternyata obat2an itu tidak mampu meredam kontraksi rahimku. Bayiku ingin segera keluar!!! (Anak ini sepertinya tidak sabar lagi ingin melihat dunia)
Bidan yang merawatku memberitahu bahwa selang infus dan obat2an akan dihentikan. Efeknya adalah, aku akan segera merasakan kontraksi yang semakin sering dan bayiku kalau memang mau lahir maka biarlah dia lahir.
Oh, no! I wish this is not happening!!! Bunda Maria, doakan aku... beri aku kekuatan!!! Kau juga seorang ibu, tentu kau mengerti yang kurasakan saat ini.
Aku sangat panik. Terus menerus aku berdoa untuk menenangkan diri. Suamiku tidak kalah panik. Kuminta dia mengambil pakaian untuk persalinanku dan juga pakaian bayi yang memang belum sempat kusiapkan sebelumnya, karena aku tidak menyangka proses persalinan akan segera kuhadapi esok hari.
Betul saja, beberapa saat setelah obat2an itu dihentikan, kontraksiku semakin sering dan rasanya semakin sakit. Keesokan harinya, aku sudah masuk kamar bersalin.
Mama menungguiku disana, berusaha menghibur. Duh, sakitnyaa... luuuaarrr biaasssa... belum melahirkan saja, aku sudah tidak kuat.. semakin dekat waktunya semakin sakit!!!
Aku minta suamiku menggantikan mama untuk menguatkan mentalku. Aku menangis karena tidak tahan lagi. Waktu yang tersisa tinggal beberapa menit, dan yang bisa kulakukan hanya menjerit memanggil dokter, bidan, suster, siapa saja yang kuanggap wajib menolongku saat itu, untuk membebaskan aku dari rasa sakitku.
Aku lupa semua teori senam hamil yang sempat kupelajari. Tidak bisa lagi mengatur nafas. Berusaha tenang? Enak saja! Coba saja situ yang merasakan, tidak mungkin bisa tenang!!! Nafasku tidak teratur, suaraku mulai berteriak-teriak (tidak malu lagi rasanya), dan perutku rasanya semakin sakit. Para suster dan bidan segera berdatangan. Seorang suster (atau bidan, entahlah) berdiri di sampingku memberi aba2 dan petunjuk. Hanya suaranya saja yg bisa kudengar. Suara2 lain tdk lg mampu kudengar di tengah rasa sakit yg kurasakan itu. Bahkan suara suamiku pun aku tidak mendengar lg. Suster di bagian kakiku memecahkan ketuban. Aku langsung saja merasakan air yg mengalir. Setelah itu dimulailah proses mengedan yg melelahkan.
Kurang dari 3 jam sejak masuk ruang bersalin, bayi mungilku sudah keluar. Suara tangisnya memecah ketegangan di ruangan itu. Suamiku tertawa gembira - sementara aku tergolek lemas tak berdaya. Dokter kandungan pengganti memberi ucapan selamat - dokter kandunganku tidak hadir dalam persalinan karena katanya sedang seminar di Bali - jujur saja aku sangat kecewa karena merasa diabaikan. Para perawat, bidan tampak lega karena tugasnya selesai. Orangtua dan mertuaku semuanya tidak sabar memberi kabar gembira pada sanak saudara.
Bayiku lahir prematur, tapi kondisinya sehat. Kulitnya sedikit pucat dan berkerut - mungkin kedinginan di ruangan ber-AC itu. Matanya terpejam, tapi suara tangisannya, ya ampun... kenceng banget... aku ingin segera memeluknya.
Ya Tuhan, terima kasih, dia lucu sekali. Kecil mungil tapi ganteng luar biasa...hahaha... ternyata dia cowok tulen. Rambutnya lebat dan pipinya menggemaskan. Foto di atas adalah foto malaikat kecilku beberapa saat setelah dilahirkan.
Seorang perawat/bidan meletakkannya di dadaku untuk disusui. Sayang aku terlalu lemah, mungkin dia juga, karena ternyata bayi mungilku tidak bisa menemukan puting susu setelah hampir setengah jam berada disana. Mungkin dia kedinginan. Bodohnya aku dan suamiku tidak mengambil selimut untuk menghangatkan tubuhnya. Alhasil, IMD ku tidak berhasil. Setelah setengah jam berlalu, si perawat/bidan itu pun mengambilnya dari pelukanku. Dia bertanya, "Sudah bu?" Dan kujawab dengan lemah, "Sudah".
Biarlah, karena kasihan si kecil di ruangan itu tanpa selimut pasti kedinginan. Lebih baik dia segera dihangatkan di ruangan lain. Toh nanti juga aku bisa menyusuinya lagi.
Aku masih di ruangan bersalin selama beberapa jam, dan mulai merasakan ada keanehan pada perutku. Rasanya kok masih mulas, dan seperti mau BAB lagi. Aku segera memanggil seorang suster. Katanya "Itu rahimnya masih berkontraksi bu, tidak apa-apa." Tapi aku tahu ini tidak biasa, karena semakin lama semakin sakit dan menekan. Aku panggil lagi seorang bidan dan setengah memaksa dia untuk memeriksa keadaanku. Betul saja, bidan itu terkejut, dia mengatakan ada pembuluh darah pecah di dalam dan darahnya tidak bisa keluar, sehingga menyebabkan rasa sakit itu. Dia bilang aku harus segera ke ruang operasi.
Duh, apalagi ini! Kenapa harus ke ruang operasi??? Aku tidak sempat bertanya lebih lanjut karena masih lemas. Beberapa saat kemudian aku sudah berada di ruang operasi, dibius, dan tidak ingat apa-apa lagi. Begitu bangun, aku sudah ada di kamar bersalin lagi, mendengar suara suamiku berbicara, dan melihat ruangan itu samar2.
Syukurlah,setelah itu semuanya normal. Jahitanku sempat dibuka lagi di ruang operasi dan dijahit lagi. Aku tidak tanya berapa jahitan, pokoknya sakitnya sudah hilang. Sekali lagi, waktuku untuk bertemu dengan bayiku hilang beberapa jam. Bagaimana dia? Sudah minumkah? Menangis tidak?
Akhirnya ketika sudah dipindahkan ke ruang perawatan aku bisa bertemu lagi dengan malaikat mungilku itu. Kupeluk dan kuciumi dia. Tenang sekali tidurnya. Aku bangga bisa melahirkan dia dengan normal dan dia kelihatannya cukup sehat. Kubelai rambutnya dan pipinya. Kugenggam tangannya yang kecil. Kuperiksa telapak kakinya. Bayiku kecil, tapi tidak apa-apa, asal dia normal seperti bayi-bayi lainnya, aku sudah bersyukur.
Yah,begitulah kisah kelahiran malaikat kecilku. Semoga para calon ibu tidak takut untuk melahirkan normal. Karena walaupun sakit, tapi rasanya sangat membanggakan kalau berhasil melaluinya.
Selamat menjadi ibu!!!
Rabu, 16 Februari 2011
Perkembangan Bayi 0-6 bulan
Bayi 0-1 bulan
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuWmBQpEHz_YGSymniYpnbp9NUqjCYU48YpucGSNPZyNnAY0gL_UlfBmBrDIh8qEiycSsekUUzL3_lgYG6AGUav3amXrbMIQsWH4_o10wOMtFO8JsyiYflZ4AjfUBG-GuVF_tG8Pw9_ty3/s320/Genta+%2526+papa+1.jpg)
Bayi usia 0-1 bulan belum bisa melakukan banyak hal. Yang perlu Bunda ketahui :
1. Matanya memang sudah terbuka namun jarak pandang masih sangat terbatas. Meskipun demikian, bayi cukup peka terhadap cahaya. Tutuplah mata bayi saat dijemur di bawah sinar matahari. Tatap mata bayi saat berbicara dengannya. Ini akan menciptakan kontak batin antara Bunda dan buah hati.
2. Gerak refleks seperti menggenggam sangat kuat. Bayi akan otomatis menggenggam apa saja yang ada di telapak tangannya dengan kuat.
3. Bayi masih sering menangis dan merasakan ketidaknyamanan pada tubuhnya. Sebaiknya Bunda selalu menyelimuti/membedong bayi agar tubuhnya hangat, lalu memeluk bayi dan menggendongnya untuk memberi bayi rasa nyaman.
4. Bayi sangat peka terhadap suara. Karena itu dimana ada suara bayi akan diam seolah mendengarkan suara tersebut, meskipun dia tidak tahu darimana asalnya. Bunda sebisa mungkin sering mengajaknya berbicara, agar bayi dapat mengenal Bunda dan dia akan bisa membedakan kelak mana suara Bunda dan mana suara orang lain. Selain itu dengan mengajaknya berbicara akan melatih otak bayi untuk menyimpan data, sehingga bayi di bulan-bulan berikutnya bisa cepat menirukan suara yang sering didengarnya.
Selain hal-hal yang perlu diketahui, Bunda wajib memperhatikan :
1. Bayi 0-1 bulan selalu menyusu tiap 2 jam. Jika bayi tidak menyusu dalam jangka waktu yang cukup lama, lebih banyak tidur daripada bangun, bisa menjadi tanda bayi menderita sakit kuning, karena kadar bilirubinnya rendah. Jika bayi menderita kuning, segera susui/beri cairan sesering mungkin dan jemurlah bayi setiap pagi sehabis mandi, antara pukul 8-9 di bawah sinar matahari. Bayi tidak perlu memakai pakaian, tapi tutuplah matanya agar tidak terkena sinar matahari langsung.
2. Pada usia 0-1 bulan, sebaiknya berikan ASI eksklusif pada bayi tanpa tambahan susu formula. Pemberian ASI eksklusif akan mempercepat proses penyempurnaan saluran pencernaan bayi, selain itu baik untuk pertahanan tubuhnya sehingga dia tidak mudah sakit. Bayi yang diberi ASI eksklusif jarang menderita kolik. Usahakan untuk melakukan IMD pada bayi baru lahir dan mintalah agar bayi baru lahir tidak diberikan susu formula, tetapi cukup ASI saja.
3. Jangan kuatir dengan kuantitas BAB bayi yang bisa 4-5 kali sehari. Yang penting perhatikan bentuk tinjanya. Tinja bayi normal berbentuk lembek, berair, berwarna kuning, dan berbiji-biji. Jika terlalu encer/tanpa ampas dan warnanya kehijauan serta berbau busuk, kemungkinan bayi mengalami diare.
4. Jangan pakaikan gurita terlalu kencang, atau tidak perlu pakaikan gurita pada bayi anda, karena bisa menyebabkab bayi sesak nafas dan perutnya tertekan sehingga bayi sering gumoh/muntah.
5. Selalu sendawakan bayi setiap habis minum. Atau jika bunda menyusui sambil tiduran, posisikan kepala bayi lebih tinggi drpd perutnya. Hal ini penting agar bayi dapat mengeluarkan gas yang sering masuk saat dia minum. Bayi yang tidak disendawakan sehabis minum bisa mengalami perut kembung dan muntah. Cara menyendawakannya : gendong bayi dengan posisi berdiri, kepala bersandar di bahu Bunda. Tepuk2 perlahan punggungnya. Lakukan hal ini selama 5 menit.
6. Jagalah kesehatan Bunda dengan ikut beristirahat saat bayi tidur. Banyaklah minum Vit C dan kalsium selama menyusui.
Tips menangani Kolik:
Periode 0-1 bulan bayi sering mengalami Kolik. Saya pun mengalaminya pada bayi saya ketika bayi saya berusia 0-40 hari. Cara saya menangani hal ini :
1. Jangan panik! Usahakan tenang dan minta Ayah/orang lain untuk menemani.
2. Oleskan minyak telon pada perut, punggung, dan telapak kaki bayi, karena kemungkinan dia kedinginan terkena angin/AC/keringat saat itu/sepanjang hari sebelum atau selama dia tidur.
3. Selimuti bayi yang sudah diberi minyak telon dengan selimut hangat/bedong bayi rapat.
4. Gendong bayi, ayunkan, dan nyanyikan lagu dengan lembut. Jika bayi masih menangis juga, usahakan tenang dan tetap gendong bayi perlahan (jangan diayun keras).
5. Bayi disendawakan atau didekap dengan posisi berdiri di pundak hingga dia berhasil sendawa/buang gas. Beri ASI jika bayi sudah tenang.
Tips membersihkan pusar bayi yang belum puput:
Membersihkan pusar bayi yang belum puput memang susah-susah gampang. Supaya tidak infeksi dan puputnya cepat, lakukan hal yang sudah saya praktekkan ini :
1. Saat memandikan bayi, biarkan pusarnya ikut dibasahkan dengan air.
2. Setelah mandi, buka kassa yang membalut pusar bayi, keringkan daerah pusar dengan kapas bersih/cotton bud.
3. Ganti kassa lama dengan kassa baru yang sudah diberi alkohol 70%.
4. Ikat kembali pusar bayi dengan kassa baru, dan keringkan pangkal pusar, jangan sampai masih ada sisa air mandi/basah.
5. Tutup kassa dengan plester khusus untuk luka yang berwarna putih (seperti yang dilakukan suster setelah Anda tes darah, daerah luka ditutup kapas dan plester khusus - tersedia di apotik).
Bayi 2-3 bulan
Pada usia ini, gerak refleks bayi sudah mulai berkurang. Bayi mulai mampu menggerakkan kaki, tangan, dan kepalanya. Penglihatannya mulai mampu menangkap objek yang lebih jauh. Tunjukkan sebuah benda pada bayi dari jarak sekitar 1 meter. Bayi akan memandang ke arah benda itu. Pendengarannya juga sudah mulai berkembang. Bayi akan menatap Bunda jika diajak bicara dan memberikan respon suara seperti "eh, ah, dan oh".
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4HFNNoZyrptM-gf9WH3tiMVyY0w4GibfCWgjHdI3pgUWPUTCG6UMgJfY9v6p9iflER5XFJZw8bAvPaBIZIcQ37ZTa_G6p3r7lu4qdQe_uebS7_ZIlDmVp2rT8kIxJ5UUt7_dTr7FBIzAS/s320/Aa.jpg)
Latihlah bayi untuk tengkurap. Setiap habis mandi, tengkurapkan bayi di pangkuan Bunda. Bayi akan berusaha untuk menegakkan kepalanya. Otot tangan dan perut juga semakin kuat. Pada saat bermain, bayi juga bisa dilatih tengkurap.
Bayi 4-5 bulan
Pada periode ini, bayi sudah bisa mengenali berbagai objek. Dia juga sudah bisa membedakan dan mengeluarkan aneka suara. Bayi yang sehat akan banyak bergerak. Dia mulai bisa mengangkat kepalanya dengan tegak jika ditengkurapkan. Kakinya akan menendang-nendang jika diberdirikan. Matanya mulai melirik kesana-kemari. Dan beberapa bayi sudah bisa berteriak-teriak. Gerak refleks tangan sudah berkurang. Telapak tangan akan mulai membuka dan berusaha menggapai benda-benda yang ada di dekatnya, meskipun dia masih belum bisa menggenggam benda-benda dengan benar.
Sering-seringlah Bunda mengajaknya berbicara dan mengenalkan bayi pada berbagai objek dengan bermacam-macam warna. Berikan benda-benda itu untuk digenggam. Bayi yang suka memasukkan jari tangannya ke dalam mulut sebaiknya tidak dibiasakan. Sebagai gantinya, ajari bayi memakai "teether".
Karena banyak bergerak, bayi yang memakai pampers biasanya mulai mengalami ruam di daerah sekitar lipatan paha dan pantat. Berikan lotion khusus untuk ruam. Saya memakai produk Zwitsal berupa cream khusus plus Zinc yang cukup membantu mengatasi ruam ini.
Bayi 6 bulan
Ini adalah saatnya dimana bayi sudah bisa tengkurap sendiri, dan berguling-guling di kasur. Hati-hati, karena mulai usia ini sebaiknya Bunda tidak meninggalkan bayi sendirian. Letakkan bayi di box jika tidur / pindahkan kasur tidur Bunda ke bawah, jangan letakkan bayi di kasur yang tinggi karena bisa terjatuh tanpa Bunda ketahui.
Bayi sudah bisa mengeluarkan banyak suara, sudah bisa mengenali Bundanya, sudah bisa merengek jika ingin sesuatu, dan tertawa tergelak jika diajak bermain.
Perkembangan motorik bayi semakin baik. Rangsanglah bayi dengan mengajaknya bermain setiap hari. Jam tidur bayi mulai teratur. Dan bayi Bunda sudah bisa mulai mencoba MPASI pertamanya!!!
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0bgp_OE8WEX0WaDWLqHptdu90S8tzmEtNkC_A-3ZbwTxl-EOZSQlxFLEhno2bPUA_el5sfxUvdZ7kVaGcjgAQsb9IIU4gNBVQg1C3DVzHdeqhA8EwotakHJcJC2RNVGC87hoN7oxSZ4Bb/s320/MPASI+DAY3.JPG)
Tips memberi MPASI pertama :
1. Berikan 1 macam makanan berupa bubur cair yang dicampur dengan 20ml ASI.
2. Bubur bisa dibuat sendiri dari beras putih/merah yang direndam, lalu diblender dan dikeringkan. Masak bubur hingga kental cukup 2gr /hari campur dengan 200ml air.
3. Berikan bayi 3-5 sendok saja per hari selama 1 minggu pertama.
4. Di 3 hari pertama berikan 1 macam bubur beras. 3 Hari berikutnya beri menu bubur beras lain yang rasanya berbeda (tapi tetap 1 macam).
5. Jika bayi Anda menolak makan, jangan dipaksakan. Coba lagi keesokan harinya.
6. Ingat, selalu periksa BAB bayi dan Bunda makanlah pepaya atau agar2 yang banyak sehingga bayi tidak mengalami sembelit setelah mencoba MPASI pertamanya !!!
Selamat memperhatikan perkembangan bayi Anda, Bunda! Semoga sharing yang saya bagikan berdasarkan pengalaman saya sendiri ini bermanfaat bagi Bunda!
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuWmBQpEHz_YGSymniYpnbp9NUqjCYU48YpucGSNPZyNnAY0gL_UlfBmBrDIh8qEiycSsekUUzL3_lgYG6AGUav3amXrbMIQsWH4_o10wOMtFO8JsyiYflZ4AjfUBG-GuVF_tG8Pw9_ty3/s320/Genta+%2526+papa+1.jpg)
Bayi usia 0-1 bulan belum bisa melakukan banyak hal. Yang perlu Bunda ketahui :
1. Matanya memang sudah terbuka namun jarak pandang masih sangat terbatas. Meskipun demikian, bayi cukup peka terhadap cahaya. Tutuplah mata bayi saat dijemur di bawah sinar matahari. Tatap mata bayi saat berbicara dengannya. Ini akan menciptakan kontak batin antara Bunda dan buah hati.
2. Gerak refleks seperti menggenggam sangat kuat. Bayi akan otomatis menggenggam apa saja yang ada di telapak tangannya dengan kuat.
3. Bayi masih sering menangis dan merasakan ketidaknyamanan pada tubuhnya. Sebaiknya Bunda selalu menyelimuti/membedong bayi agar tubuhnya hangat, lalu memeluk bayi dan menggendongnya untuk memberi bayi rasa nyaman.
4. Bayi sangat peka terhadap suara. Karena itu dimana ada suara bayi akan diam seolah mendengarkan suara tersebut, meskipun dia tidak tahu darimana asalnya. Bunda sebisa mungkin sering mengajaknya berbicara, agar bayi dapat mengenal Bunda dan dia akan bisa membedakan kelak mana suara Bunda dan mana suara orang lain. Selain itu dengan mengajaknya berbicara akan melatih otak bayi untuk menyimpan data, sehingga bayi di bulan-bulan berikutnya bisa cepat menirukan suara yang sering didengarnya.
Selain hal-hal yang perlu diketahui, Bunda wajib memperhatikan :
1. Bayi 0-1 bulan selalu menyusu tiap 2 jam. Jika bayi tidak menyusu dalam jangka waktu yang cukup lama, lebih banyak tidur daripada bangun, bisa menjadi tanda bayi menderita sakit kuning, karena kadar bilirubinnya rendah. Jika bayi menderita kuning, segera susui/beri cairan sesering mungkin dan jemurlah bayi setiap pagi sehabis mandi, antara pukul 8-9 di bawah sinar matahari. Bayi tidak perlu memakai pakaian, tapi tutuplah matanya agar tidak terkena sinar matahari langsung.
2. Pada usia 0-1 bulan, sebaiknya berikan ASI eksklusif pada bayi tanpa tambahan susu formula. Pemberian ASI eksklusif akan mempercepat proses penyempurnaan saluran pencernaan bayi, selain itu baik untuk pertahanan tubuhnya sehingga dia tidak mudah sakit. Bayi yang diberi ASI eksklusif jarang menderita kolik. Usahakan untuk melakukan IMD pada bayi baru lahir dan mintalah agar bayi baru lahir tidak diberikan susu formula, tetapi cukup ASI saja.
3. Jangan kuatir dengan kuantitas BAB bayi yang bisa 4-5 kali sehari. Yang penting perhatikan bentuk tinjanya. Tinja bayi normal berbentuk lembek, berair, berwarna kuning, dan berbiji-biji. Jika terlalu encer/tanpa ampas dan warnanya kehijauan serta berbau busuk, kemungkinan bayi mengalami diare.
4. Jangan pakaikan gurita terlalu kencang, atau tidak perlu pakaikan gurita pada bayi anda, karena bisa menyebabkab bayi sesak nafas dan perutnya tertekan sehingga bayi sering gumoh/muntah.
5. Selalu sendawakan bayi setiap habis minum. Atau jika bunda menyusui sambil tiduran, posisikan kepala bayi lebih tinggi drpd perutnya. Hal ini penting agar bayi dapat mengeluarkan gas yang sering masuk saat dia minum. Bayi yang tidak disendawakan sehabis minum bisa mengalami perut kembung dan muntah. Cara menyendawakannya : gendong bayi dengan posisi berdiri, kepala bersandar di bahu Bunda. Tepuk2 perlahan punggungnya. Lakukan hal ini selama 5 menit.
6. Jagalah kesehatan Bunda dengan ikut beristirahat saat bayi tidur. Banyaklah minum Vit C dan kalsium selama menyusui.
Tips menangani Kolik:
Periode 0-1 bulan bayi sering mengalami Kolik. Saya pun mengalaminya pada bayi saya ketika bayi saya berusia 0-40 hari. Cara saya menangani hal ini :
1. Jangan panik! Usahakan tenang dan minta Ayah/orang lain untuk menemani.
2. Oleskan minyak telon pada perut, punggung, dan telapak kaki bayi, karena kemungkinan dia kedinginan terkena angin/AC/keringat saat itu/sepanjang hari sebelum atau selama dia tidur.
3. Selimuti bayi yang sudah diberi minyak telon dengan selimut hangat/bedong bayi rapat.
4. Gendong bayi, ayunkan, dan nyanyikan lagu dengan lembut. Jika bayi masih menangis juga, usahakan tenang dan tetap gendong bayi perlahan (jangan diayun keras).
5. Bayi disendawakan atau didekap dengan posisi berdiri di pundak hingga dia berhasil sendawa/buang gas. Beri ASI jika bayi sudah tenang.
Tips membersihkan pusar bayi yang belum puput:
Membersihkan pusar bayi yang belum puput memang susah-susah gampang. Supaya tidak infeksi dan puputnya cepat, lakukan hal yang sudah saya praktekkan ini :
1. Saat memandikan bayi, biarkan pusarnya ikut dibasahkan dengan air.
2. Setelah mandi, buka kassa yang membalut pusar bayi, keringkan daerah pusar dengan kapas bersih/cotton bud.
3. Ganti kassa lama dengan kassa baru yang sudah diberi alkohol 70%.
4. Ikat kembali pusar bayi dengan kassa baru, dan keringkan pangkal pusar, jangan sampai masih ada sisa air mandi/basah.
5. Tutup kassa dengan plester khusus untuk luka yang berwarna putih (seperti yang dilakukan suster setelah Anda tes darah, daerah luka ditutup kapas dan plester khusus - tersedia di apotik).
Bayi 2-3 bulan
Pada usia ini, gerak refleks bayi sudah mulai berkurang. Bayi mulai mampu menggerakkan kaki, tangan, dan kepalanya. Penglihatannya mulai mampu menangkap objek yang lebih jauh. Tunjukkan sebuah benda pada bayi dari jarak sekitar 1 meter. Bayi akan memandang ke arah benda itu. Pendengarannya juga sudah mulai berkembang. Bayi akan menatap Bunda jika diajak bicara dan memberikan respon suara seperti "eh, ah, dan oh".
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4HFNNoZyrptM-gf9WH3tiMVyY0w4GibfCWgjHdI3pgUWPUTCG6UMgJfY9v6p9iflER5XFJZw8bAvPaBIZIcQ37ZTa_G6p3r7lu4qdQe_uebS7_ZIlDmVp2rT8kIxJ5UUt7_dTr7FBIzAS/s320/Aa.jpg)
Latihlah bayi untuk tengkurap. Setiap habis mandi, tengkurapkan bayi di pangkuan Bunda. Bayi akan berusaha untuk menegakkan kepalanya. Otot tangan dan perut juga semakin kuat. Pada saat bermain, bayi juga bisa dilatih tengkurap.
Bayi 4-5 bulan
Pada periode ini, bayi sudah bisa mengenali berbagai objek. Dia juga sudah bisa membedakan dan mengeluarkan aneka suara. Bayi yang sehat akan banyak bergerak. Dia mulai bisa mengangkat kepalanya dengan tegak jika ditengkurapkan. Kakinya akan menendang-nendang jika diberdirikan. Matanya mulai melirik kesana-kemari. Dan beberapa bayi sudah bisa berteriak-teriak. Gerak refleks tangan sudah berkurang. Telapak tangan akan mulai membuka dan berusaha menggapai benda-benda yang ada di dekatnya, meskipun dia masih belum bisa menggenggam benda-benda dengan benar.
Sering-seringlah Bunda mengajaknya berbicara dan mengenalkan bayi pada berbagai objek dengan bermacam-macam warna. Berikan benda-benda itu untuk digenggam. Bayi yang suka memasukkan jari tangannya ke dalam mulut sebaiknya tidak dibiasakan. Sebagai gantinya, ajari bayi memakai "teether".
Karena banyak bergerak, bayi yang memakai pampers biasanya mulai mengalami ruam di daerah sekitar lipatan paha dan pantat. Berikan lotion khusus untuk ruam. Saya memakai produk Zwitsal berupa cream khusus plus Zinc yang cukup membantu mengatasi ruam ini.
Bayi 6 bulan
Ini adalah saatnya dimana bayi sudah bisa tengkurap sendiri, dan berguling-guling di kasur. Hati-hati, karena mulai usia ini sebaiknya Bunda tidak meninggalkan bayi sendirian. Letakkan bayi di box jika tidur / pindahkan kasur tidur Bunda ke bawah, jangan letakkan bayi di kasur yang tinggi karena bisa terjatuh tanpa Bunda ketahui.
Bayi sudah bisa mengeluarkan banyak suara, sudah bisa mengenali Bundanya, sudah bisa merengek jika ingin sesuatu, dan tertawa tergelak jika diajak bermain.
Perkembangan motorik bayi semakin baik. Rangsanglah bayi dengan mengajaknya bermain setiap hari. Jam tidur bayi mulai teratur. Dan bayi Bunda sudah bisa mulai mencoba MPASI pertamanya!!!
Tips memberi MPASI pertama :
1. Berikan 1 macam makanan berupa bubur cair yang dicampur dengan 20ml ASI.
2. Bubur bisa dibuat sendiri dari beras putih/merah yang direndam, lalu diblender dan dikeringkan. Masak bubur hingga kental cukup 2gr /hari campur dengan 200ml air.
3. Berikan bayi 3-5 sendok saja per hari selama 1 minggu pertama.
4. Di 3 hari pertama berikan 1 macam bubur beras. 3 Hari berikutnya beri menu bubur beras lain yang rasanya berbeda (tapi tetap 1 macam).
5. Jika bayi Anda menolak makan, jangan dipaksakan. Coba lagi keesokan harinya.
6. Ingat, selalu periksa BAB bayi dan Bunda makanlah pepaya atau agar2 yang banyak sehingga bayi tidak mengalami sembelit setelah mencoba MPASI pertamanya !!!
Selamat memperhatikan perkembangan bayi Anda, Bunda! Semoga sharing yang saya bagikan berdasarkan pengalaman saya sendiri ini bermanfaat bagi Bunda!
Selasa, 08 Februari 2011
Sibuknya Jadi Bunda Full Time yang Tetap Berpenghasilan dari Rumah
Menjadi seorang Bunda full time ternyata sibuknya luarr biasaa...!!! Apalagi buat saya yang masih punya bayi usia 6 bln... yang tidak bisa ditinggal sekejap pun!!!
Setiap hari jadwal padat menanti, mulai dari mengurus buah hati :
1. Memandikan buah hati dan memakaikan pakaiannya (2x sehari).
2. Menyusui sang buah hati (tiap hari bisa sampai 6-8 kali!!).
3. Mengajak main buah hati dan memberi stimulasi untuk meningkatkan kecerdasannya.
4. Mengawasi buah hati agar tidak terjatuh atau terkena benda-benda berbahaya.
5. Meninabobokan sang buah hati dan membacakan cerita sebelum tidur (sehari 2-3 kali).
6. Permintaan si buah hati untuk diajak jalan-jalan keluar rumah (sehari 3-4 kali).
7. Mengganti popok/pampers jika buah hati BAB(sehari 2-3 kali).
8. Mengecek pakaian dan perlengkapan buah hati jika ingin bepergian.
9. dll
Belum lagi mengurus suami :
1. Membantu menyiapkan pakaian dan bekal makan siang untuk ke kantor.
2. Membuatkan sarapan pagi.
3. Menelpon di jam istirahat kantor.
4. Menyiapkan makan malam.
5. Memastikan pakaian2nya untuk esok hari sudah siap digunakan.
6. dll
Dan mengurus rumah plus cari penghasilan :
1. Membagi tugas rumah tangga dengan PRT.
2. Merapikan ruangan privat.
3. Mengecek hasil kerja PRT.
4. Belanja harian.
5. Membayar tagihan.
6. Mengecek isi kulkas.
7. Memisahkan pakaian yang sudah disetrika dan menyimpannya di lemari.
8. Online tiap 3 jam untuk cari penghasilan dari internet/HP.
9. dll
Tadinya saya pikir, tanpa bantuan orang lain seperti baby sitter dan orang tua/saudara (ibu/ibu mertua/saudara perempuan), untuk mengerjakan hal itu semua sendirian tidak akan mungkin. Tapi nyatanya setelah saya alami sendiri, semua bisa saja dilakukan. Asalkan masih ada pembantu di rumah, coba kalau tidak ada... wah, bisa-bisa rumah seperti kapal pecah dan suami serta anak terbengkalai...
Yah, buat para Bunda yang masih punya bayi dan mungkin seperti saya - tidak ada orang lain yang membantu selain PRT - mari kita bersyukur jika sampai saat ini kita masih bisa mengerjakan segala sesuatunya dengan baik. Kita boleh bangga sebagai ibu full time karena pekerjaan kita ini adalah pekerjaan yang tidak kalah hebat dengan ibu-ibu lain yang bekerja kantoran. Karena tantangan sebagai ibu rumah tangga betul2 banyak. Inilah pekerjaan seorang ibu yang paling menantang!
Kalau Bunda bisa menjadi ibu full time yang baik, meskipun ada kekurangan disana-sini, tidak mengapa. Bersyukurlah dan banggalah dengan pencapaian Bunda.
Selebihnya, banyak-banyaklah bersabar dan berdoa... supaya kerja keras kita membuahkan hasil yang memuaskan di kemudian hari ^_^.
Oya, kata siapa jadi Bunda full time di rumah tidak bisa mendapatkan penghasilan?? Saya sudah mencoba sebuah bisnis luar biasa yang ternyata mampu memberi penghasilan.
Bisnis apa? Bisnis ORIFLAME !!!
Luar biasanya bisnis ini adalah Bunda tetap bisa bekerja layaknya wanita karir kantoran meskipun hanya di rumah. Bunda tetap bisa mengurus keluarga dan bisa sesukanya pergi kapan pun dan ke mana pun Bunda mau.
Intinya di bisnis ini "You are the Boss".
Dengan komitmen yang tinggi - dimana tiap orang punya tujuan yang ingin dicapai masing-masing, maka percaya deh, bisnis ini menjanjikan masa depan yang cerah.
So, kenapa harus minder jadi ibu rumah tangga full time??? Toh bisa tetap berpenghasilan... Ayo join bisnis ini, Bunda !!!
Tips untuk menjadi Ibu full time yang baik :
1. Alokasikan waktu 40% untuk memenuhi kebutuhan anak, 25% kebutuhan suami, 20% kebutuhan rumah, sisanya 10% untuk diri kita sendiri dan 5% untuk yang lain.
2. Biasakan membuat jadwal rutin kegiatan harian.
3. Biasakan membuat catatan untuk hal-hal yang tidak boleh dilupakan, misal tanggal membayar tagihan.
4. Bangunlah lebih pagi dari anggota keluarga yang lain dan tidurlah lebih malam dari mereka.
5. Jangan lupa sempatkan diri untuk berdoa setiap saat.
6. Berkomunikasilah dengan orang lain melalui HP/internet/keluar rumah di pagi & sore hari untuk menyegarkan pikiran.
7. Minum vitamin, makan sayur dan buah agar badan tetap fit sepanjang hari.
8. Supaya tetap dapat berpenghasilan, ayo join bisnis ORIFLAME. Urusan rumah beres, penghasilan tetap ada. Bunda bisa tetap bantu perekonomian keluarga dari rumah ! Luarrr biassaa... !!!!
Selamat menjadi Bunda Full Time yang tetap berpenghasilan!
Setiap hari jadwal padat menanti, mulai dari mengurus buah hati :
1. Memandikan buah hati dan memakaikan pakaiannya (2x sehari).
2. Menyusui sang buah hati (tiap hari bisa sampai 6-8 kali!!).
3. Mengajak main buah hati dan memberi stimulasi untuk meningkatkan kecerdasannya.
4. Mengawasi buah hati agar tidak terjatuh atau terkena benda-benda berbahaya.
5. Meninabobokan sang buah hati dan membacakan cerita sebelum tidur (sehari 2-3 kali).
6. Permintaan si buah hati untuk diajak jalan-jalan keluar rumah (sehari 3-4 kali).
7. Mengganti popok/pampers jika buah hati BAB(sehari 2-3 kali).
8. Mengecek pakaian dan perlengkapan buah hati jika ingin bepergian.
9. dll
Belum lagi mengurus suami :
1. Membantu menyiapkan pakaian dan bekal makan siang untuk ke kantor.
2. Membuatkan sarapan pagi.
3. Menelpon di jam istirahat kantor.
4. Menyiapkan makan malam.
5. Memastikan pakaian2nya untuk esok hari sudah siap digunakan.
6. dll
Dan mengurus rumah plus cari penghasilan :
1. Membagi tugas rumah tangga dengan PRT.
2. Merapikan ruangan privat.
3. Mengecek hasil kerja PRT.
4. Belanja harian.
5. Membayar tagihan.
6. Mengecek isi kulkas.
7. Memisahkan pakaian yang sudah disetrika dan menyimpannya di lemari.
8. Online tiap 3 jam untuk cari penghasilan dari internet/HP.
9. dll
Tadinya saya pikir, tanpa bantuan orang lain seperti baby sitter dan orang tua/saudara (ibu/ibu mertua/saudara perempuan), untuk mengerjakan hal itu semua sendirian tidak akan mungkin. Tapi nyatanya setelah saya alami sendiri, semua bisa saja dilakukan. Asalkan masih ada pembantu di rumah, coba kalau tidak ada... wah, bisa-bisa rumah seperti kapal pecah dan suami serta anak terbengkalai...
Yah, buat para Bunda yang masih punya bayi dan mungkin seperti saya - tidak ada orang lain yang membantu selain PRT - mari kita bersyukur jika sampai saat ini kita masih bisa mengerjakan segala sesuatunya dengan baik. Kita boleh bangga sebagai ibu full time karena pekerjaan kita ini adalah pekerjaan yang tidak kalah hebat dengan ibu-ibu lain yang bekerja kantoran. Karena tantangan sebagai ibu rumah tangga betul2 banyak. Inilah pekerjaan seorang ibu yang paling menantang!
Kalau Bunda bisa menjadi ibu full time yang baik, meskipun ada kekurangan disana-sini, tidak mengapa. Bersyukurlah dan banggalah dengan pencapaian Bunda.
Selebihnya, banyak-banyaklah bersabar dan berdoa... supaya kerja keras kita membuahkan hasil yang memuaskan di kemudian hari ^_^.
Oya, kata siapa jadi Bunda full time di rumah tidak bisa mendapatkan penghasilan?? Saya sudah mencoba sebuah bisnis luar biasa yang ternyata mampu memberi penghasilan.
Bisnis apa? Bisnis ORIFLAME !!!
Luar biasanya bisnis ini adalah Bunda tetap bisa bekerja layaknya wanita karir kantoran meskipun hanya di rumah. Bunda tetap bisa mengurus keluarga dan bisa sesukanya pergi kapan pun dan ke mana pun Bunda mau.
Intinya di bisnis ini "You are the Boss".
Dengan komitmen yang tinggi - dimana tiap orang punya tujuan yang ingin dicapai masing-masing, maka percaya deh, bisnis ini menjanjikan masa depan yang cerah.
So, kenapa harus minder jadi ibu rumah tangga full time??? Toh bisa tetap berpenghasilan... Ayo join bisnis ini, Bunda !!!
Tips untuk menjadi Ibu full time yang baik :
1. Alokasikan waktu 40% untuk memenuhi kebutuhan anak, 25% kebutuhan suami, 20% kebutuhan rumah, sisanya 10% untuk diri kita sendiri dan 5% untuk yang lain.
2. Biasakan membuat jadwal rutin kegiatan harian.
3. Biasakan membuat catatan untuk hal-hal yang tidak boleh dilupakan, misal tanggal membayar tagihan.
4. Bangunlah lebih pagi dari anggota keluarga yang lain dan tidurlah lebih malam dari mereka.
5. Jangan lupa sempatkan diri untuk berdoa setiap saat.
6. Berkomunikasilah dengan orang lain melalui HP/internet/keluar rumah di pagi & sore hari untuk menyegarkan pikiran.
7. Minum vitamin, makan sayur dan buah agar badan tetap fit sepanjang hari.
8. Supaya tetap dapat berpenghasilan, ayo join bisnis ORIFLAME. Urusan rumah beres, penghasilan tetap ada. Bunda bisa tetap bantu perekonomian keluarga dari rumah ! Luarrr biassaa... !!!!
Selamat menjadi Bunda Full Time yang tetap berpenghasilan!
Hadiah Tas Cantik Buat Anda yang Sporty
Lagi-lagi Oriflame memanjakan para konsultannya!
Kalau Anda seorang Bunda yang berjiwa sporty dan suka sekali mengkoleksi tas berkualitas untuk membawa aneka perlengkapan Anda, Anda tentu akan menyukai tas yang satu ini!!!
Kualifikasi :
1. Tas bisa ditutup dengan ritsleting.
2. Di bagian dalam ada 1 tempat HP.
3. Di bagian dalam ada 1 tempat uang yang bisa dikunci dengan ritsleting.
Segera dapatkan Tas sporty Puma hanya dengan Rp 99.000 saja, hanya untuk konsultan Oriflame!!!! Join Oriflame sekarang!!! Jangan lewatkan kesempatan langka ini !!!
Langganan:
Postingan (Atom)